Beri Kuliah Umum di STMIK Antar Bangsa, Ustadz Yusuf Mansur: Harus Fokus, Konsen, dan Membersamai

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa gelar Kuliah Umum bersama Ustadz Yusuf Mansur yang berlangsung di Aula Lt.3 gedung STMIK Antar Bangsa, Tangerang pada Kamis (30/9).

Kegiatan yang berlangsung secara luring itu diikuti juga oleh mahasiswa secara daring melalui Zoom Meeting dan ditayangkan di Youtube Antar Bangsa Daqu. Acara yang digelar secara luring itu diikuti oleh mahasiswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Acara yang bertajuk “Technopreneur Untuk Generasi Milenial” tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dari dalam negeri saja, namun hadir juga mahasiswa dari luar negeri seperti dari New Zealand dan Taiwan.  Pada kegiatan Kuliah Umum hari ini, STMIK Antar Bangsa bermaksud memberikan bekal pemahaman kepada setiap mahasiswa agar dapat beradaptasi dan berkembang di era teknologi saat ini. Tidak hanya itu, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi yang berkambang pesat untuk menciptakan mahasiswa yang mandiri, unggul, dan sukses.

Pada acara tersebut, hadir seluruh Civitas Akademika STMIK Antar Bangsa  serta jajajaran Pimpinan Daarul Qur’an. Mulai dari Ketua Yayasan Bina Putra Putri Bangsa, K.H. Ahmad Jamil, M.A., Ketua STMIK Antar Bangsa, Ustadz Tarmizi Ashidiq, S.E., M.Ag., dan Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan SDI, Hj. Nurdiana Dewi, S.E., M.E.

Pada kesempatan tersebut, Ketua STMIK Antar Bangsa mengungkapkan pentingnya generasi muda agar dapat menjadi pemuda yang memiliki jiwa pelopor, penggerak, dan pendobrak.

“Buat mahasiswa STMIK Antar Bangsa, saya pernah nulis tentang jadi pemuda itu harus jadi pelopor, penggerak, pendobrak. Kalo Anda mau sukses jangan bicara technopreneur, jadi kalo kita mau sukses itu jadi anak muda yang punya jiwa pelopor. Jadi kalo Anda berkumpul, Anda harus jadi nomor satu, saya harus jadi pelopor, yang tidak terpikirkan sama orang-orang yang ada di ruangan ini, saya harus mikirin,” ungkap beliau dalam sambutannya.

Tidak hanya itu, lebih lanjutnya beliau berpesan kepada seluruh mahasiswa STMIK antar Bangsa agar memiliki sikap berani dan inovasi sehingga bisa menjadi kebangaan bagi orang tua, negara, dan terkhusus bagi agama.

“Orang yang punya inovasi itu keren, kalo saya hadir di sini, saya harus jadi sesuatu, jadi saya bukan orang ikut-ikutan aja, kita harus jadi sesuatu di situ. Pokoknya kalo Anda aktif di sebuah komunitas atau organisasi, Anda harus jadi pelopor, inovasi, jadi orang yang punya ide, bukan hanya sekadar ikut-ikutan,” tambahnya.

Acara yang berlangsung hingga siang hari itu tampak makin spesial dengan hadirnya Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur, M.E. Ustadz yang kerap disapa UYM itu memberikan Kuliah Umum kepada seluruh mahasiswa STMIK Antar Bangsa, baik yang hadir secara luring maupun daring. Dalam penyampaiannya beliau menjelaskan mengenai prinsip hidup yang dapat mahasiswa implementasikan secara langsung sebagai keluarga besar Daarul Qur’an.

“Hidup kita harus fokus, konsen, dan dibersamai serta membersamai, dan kita juga sebagai manusia bumi, manusia sosial, yang tidak hanya hidup di kamar saja, tidak hidup di sajadah saja, tidak sendirian, tidak hidup di ruang sepi tapi di ruang ramai, tidak di ruang kosong melainkan di ruang isi, maka sempurnakan dengan dua hal yaitu umat Nabi-Nya, dan seluruh makhluknya,”

Lebih lanjutnya, ayah dari Wirda Mansur itu menerangkan bahwa semua pertolongan, bantuan, serta berbagai kenikmatan menjadi sarana mahasiswa untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Serta akan menambah rasa cinta dan keimanan kepada Allah, Rasul, Agama, Al-Qur’an, dan sunnah Nabi-Nya.

“Ranah, bidang, pondasi, dasar, modal cepat nyampenya, dengan penuh pertolongan dan bantuan dengan berbagai fasilitas dan kenikmatan, gak bakalan bulak belok, gak bakalan ada yang nyasar, gak bakalan ada yang mentok, sekaligus jadi ibadah dan amal sholeh, mengingat kita kembali kepada Allah, kembali ke negeri akhir, dan akan  hisab semua hal seperti pikiran, perasaan, ucapan, tulisan, dan kekuatan,” lanjut Kyai Yusuf.

Sebelum beliau mengakhiri Kuliah Umumnya, beliau berharap agar seluruh mahasiswa STMIK Antar Bangsa tidak hanya menjadi technopreneur saja, namun bisa memiliki berbagai perusahaan yang dapat berguna bagi masyarakat luas. Tentunya dengan diiringi oleh tujuh hal tadi.

“Selamat belajar di STMIK Antar Bangsa, insya Allah mudah-mudahan bukan hanya menjadi technopreneur, adinda semua yang belajar di STMIK Antar Bangsa tapi punya asosiasi nanti, bisa punya perusahaan yang segede-gedenya. Perhatikan tujuh hal tadi,” ucap beliau.

Kegiatan Kuliah Umum pada hari ini sebagai salah rangkaian dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan juga sebagai pembuka dari perkuliahan semester genap.

Dari kegiatan Kuliah Umum ini diharapkan mahasiswa bisa untuk beradaptasi dan berkembang di era teknologi saat ini, dan bisa menciptakan berbagai inovasi yang ada. Acara ditutup dengan Pengukuhan Mahasiswa terbaik yang dilaksanakan langsung oleh Ketua STMIK Antar Bangsa, Ustadz Tarmizi Ashidiq, S.E., M.Ag.

Artikel Lainya

Artikel By

Artikel Terkait