Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan motivasi para mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa dalam berkreasi dan berinovasi. Salahsatu karya yang ditorehkan oleh mahasiswa adalah menciptakan Mobile Robot.
Para mahasiswa yang tergabung dalam program Robotic Class telah sukses mengikuti seluruh rangkaian kegiatan selama delapan pekan. Dari program pendampingan itulah yang mendorong mahasiswa untuk menciptakan sebuah robot yang dapat berguna untuk penelitian dan pengembangan mahasiswa.
Dalam program intesif itu, STMIK Antar Bangsa hadirkan Peneliti Robotic dan Artificial Intelligence dari Philadelphia University Jordan, Abdallah W. Almiutairi, B.Sc., M.Eng., dalam membantu para mahasiswa untuk mempelajari dan mengembangkan studi ilmu di bidang robotik.
Mobile Robot ini memiliki komponen elektronik aktuator berupa roda yang dapat berguna untuk menggerakkan semua badan robot tersebut. Dari aktuator itulah robot dapat memperagakan perpindahan posisi dari satu titik ke titik yang lainnya.
Menurut salahsatu mahasiswi yang tergabung di program tersebut, Ista Rahma Nissa menuturkan semangat dan motivasinya dalam mengikuti program yang digulirkan oleh STMIK Antar Bangsa. Dalam keterangannya, mahasiswi semester tujuh itu mengungkapkan bahwa studi ilmu di bidang robotik ini dapat membuat ia belajar banyak hal.
“Karena saya mau coba fokus di bidang robotik atau juga Internet of Things, dan ini yang menjadi motivasi terbesar saya. Semakin banyak yang dipelajari, semakin saya bisa tahu apa yang mau saya lakuin di bidang ini,” ungkap ia dalam keterangannya pada Jum’at (8/10).
Lebih lanjutnya, mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi itu merasa bangga bisa tergabung dalam program pelatihan tersebut, pasalnya ini menjadi ajang bagi setiap mahasiswa dalam melatih dan mengembangkan bakatnya di dunia robotik.
“saya agak gak begitu ekspektasi terlalu tinggi perihal materi yang disampaikan. Tapi ternyata bener-bener di jelasin se detail mungkin. Misal sensor suhu, gimana sensor suhu ini bisa tahu kalau suhu diruangan itu 38 derajat celcius dan Mr. Abdallah kasih penjelasan yang detail, mudah dipahami dan masuk akal. Ini baru salah satunya, sisanya masih banyak banget. Dan pada akhirnya bisa numbuhin pola pikir atau rasa ingin tahu lebih mengenai bagaimana suatu alat bisa melakukan tugasnya. Bukan hanya bagaimana cara menggunakan alat tersebut,” lanjut mahasiswi kelahiran Tangerang itu.
Dari program ini, mahasiswi yang kerap disapa Ista itu berharap agar program ini dapat digelar kembali untuk menunjang mahasiswa dalam belajar. Dan juga ia berharap bagi mahasiswa yang telah tergabung dapat mengikuti kompetisi robotik, baik tingkat nasional ataupun internasional.
“Untuk mahasiswa yang baru terjun ke dunia robotic tentunya untuk memperkenalkan bahwa di dunia IT itu ada ilmu robotic yang bisa dipelajari, bukan hanya pemrograman dan jaringan saja. Bahkan di robotic ini terbilang ada semuanya, ada elektronikanya, pemrograman, dan bahkan ada jaringan juga. semoga kedepannya ada project-project lain yang bisa dipelajari dan dibuat sama temen-temen Robotic Club. Dan kalau ada kompetisi robotic semoga kita bisa ikut serta dan tentunya dengan ilmu yang mumpuni,” tutup Ista.