Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan teknologi digital di masa pandemi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa menggelar Workshop Coding yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa, (24/8).
Acara yang diikuti oleh kurang lebih 100 peserta ini sengaja diadakan disela-sela ketika banyak sekolah memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menyusul bencana pandemi di Indonesia yang masih terjadi. Tidak hanya dari dalam negeri saja, namun ada peserta yang hadir dari luar negeri seperti dari Taiwan dan New Zealand. Melalui kegiatan ini STMIK Antar Bangsa Daarul Qur’an berharap agar para peserta tetap bisa belajar bahasa pemrograman dan dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan yang produktif.
Workshop ini dirancang dengan metode pelatihan yang menyesuaikan dengan kebutuhan industri global. Jadi, materi yang didapatkan para peserta tidak hanya dibutuhkan di industri tanah air saja, namun juga bisa dibutuhkan ketika peserta ingin berkarir di kancah international. Workshop Coding pada hari ini menjadi wadah untuk belajar lebih dalam lagi terkait penggunaan bahasa pemrograman. Dalam hal ini, Ketua Program Studi Teknik Informatika, Pak Muchlis, M.Kom, menjadi narasumber utama.
Acara yang berlangsung hingga siang hari ini diisi dengan pembahasan mengenai cara pembuatan Al-Qur’an Digital. Pada penyampainnya, Pak Muchlis menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat Al-Qur’an Digital, terutamanya dalam penggunaan HTML, CSS, dan Bootstrap. Lebih lanjut, pak Muchlis langsung mempraktikan materi-materi yang sebelumnya telah dibagikan oleh panitia kepada setiap peserta.
Antusiasme peserta sangat luar biasa. Pasalnya, ini menjadi hal yang baru bagi mereka dalam mempelajari dunia pemrograman. Minat yang ditunjukkan oleh para peserta terhadap workshop ini membuat STMIK Antar Bangsa terus melakukan evaluasi dan inovasi untuk memberikan materi yang lebih relevan. Karena dari program workshop coding ini akan menjadi program tahunan bagi STMIK Antar Bangsa dalam memberikan fasilitas pembelajaran.
Meskipun diadakan secara virtual, namun tidak sedikitpun mengurangi antusiasme dari peserta. Sebagai hiburannya, panitia menampilkan mini konser secara virtual.