STMIK Antar Bangsa bekerja sama dengan PPPA Daarul Qur’an dan Pauddasmen Aisyiyah Cabang Kebayoran Lama sukses menggelar “Workshop Guru Hebat” pada Sabtu (25/1/2025). Acara ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan terkini di bidang teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), untuk diterapkan dalam dunia pendidikan.
Bertempat di Aula Lantai 3 Kampus STMIK Antar Bangsa, workshop ini dihadiri oleh 50 guru dari berbagai tingkatan, mulai dari guru TK Aisyiyah se-Kebayoran Lama, guru SD di sekitar kampus, hingga tenaga pengajar dan civitas akademika STMIK Antar Bangsa.
Umi Hj. Maryati, M.Ag., selaku Ketua Majelis Pauddasmen PCA Kebayoran Lama, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya workshop ini. Beliau menekankan pentingnya pelatihan bagi guru sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. “Kami berharap workshop ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para guru dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Senada dengan Umi Maryati, Ust. H. Annur Fajri, Ph.D., Ketua STMIK Antar Bangsa, juga menyambut baik inisiatif ini. Beliau menjelaskan bahwa teknologi, terutama AI, dapat menjadi alat yang sangat membantu guru dalam mempersiapkan materi dan bahan ajar. “Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat lebih efisien dan kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran,” tuturnya.

Sementara itu, Ust. Dr. H. Tarmizi As-Shidiq, M.Ag., Ketua Yayasan Bina Putra/i Bangsa, mengingatkan akan pentingnya etika dalam penggunaan teknologi. Menurutnya, meskipun AI menawarkan banyak kemudahan, nilai-nilai moral, etika, dan akhlak tetap menjadi landasan utama yang harus ditanamkan oleh guru kepada siswa. “Guru adalah teladan bagi siswa, dan nilai-nilai luhur harus tetap menjadi panduan dalam mendidik generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Workshop ini menghadirkan tiga narasumber kompeten yang memberikan materi secara komprehensif. Yudi Fahrudin, M.Pd., membuka sesi dengan membahas konsep dasar AI dan aplikasinya dalam pendidikan. Beliau menjelaskan bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk menganalisis kebutuhan belajar siswa, membuat soal otomatis, hingga mengembangkan chatbot edukatif. Studi kasus dari sekolah-sekolah yang telah sukses menerapkan AI juga dipaparkan sebagai inspirasi bagi para peserta.
Selanjutnya, Zainal Umuri, S.E., membawakan materi “Personal Mastery for Teacher“. Dalam sesinya, beliau menekankan pentingnya pengembangan diri guru agar menjadi lebih profesional dan inspiratif. Materi yang disampaikan meliputi peningkatan kesadaran diri, kepemimpinan, dan ketahanan mental. Beliau juga memperkenalkan Homeschooling Negeri Anak Bangsa (Nibasa) sebagai alternatif pendidikan yang fleksibel dan berfokus pada pengembangan bakat serta minat siswa.
Sesi terakhir diisi oleh Muchlis, M.Kom., yang memberikan pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis AI. Para peserta diajak untuk menggunakan berbagai tools seperti Synthesia dan Canva AI untuk membuat video pembelajaran, kuis otomatis, dan materi ajar interaktif. Para peserta juga berkesempatan untuk langsung mempraktikkan penggunaan teknologi ini.
Workshop Guru Hebat ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi di era digital. Kolaborasi antara STMIK Antar Bangsa, PPPA Daarul Qur’an, dan Aisyiyah Cabang Kebayoran Lama diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Sebagai penutup, acara ini menegaskan bahwa peran guru tidak hanya sebatas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan moral dan etika di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Dengan dukungan teknologi AI, guru dapat menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugas mulia mereka. Sinergi antara institusi pendidikan dan komunitas seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk menciptakan peluang-peluang baru demi kemajuan pendidikan di masa depan.