Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an kembali menggelar Wisuda Tahfidz Nasional (WTN). WTN ini memasuki penyelenggaraan ke 8 yang mengikutsertakan 334 santri penghafal Al-Qur’an, mulai dari kategori 5, 10, 15, dan 30 juz. Santri-santri tersebut berasal dari dari Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an pusat ataupun cabang, Pesantren Takhassus, Tahfidz Camp, serta Rumah Tahfidz Center (RTC) yang tersebar di seluruh Indonesia.
WTN kali ini berlangsung di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Ketapang, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang pada Sabtu (2/7). Agenda tahunan ini turut dihadiri oleh para Pimpinan Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur, KH. Ahmad Kosasih, KH. Ahmad Jamil, Ustadz Tarmizi Ashidiq, dan Ustadz Anwar Sani. Selain itu, hadir pula para tokoh nasional yang menyaksikan kegembiraan ini.
Ladaina Nur Azizah, Erina Selviana, dan Puri Dwi Lestari adalah 3 dari 334 santri yang mengikuti WTN dengan kategori hafalan 30 juz. Ketiga santri ini merupakan kontigen dari Pesantren Daarul Qur’an Cikarang yang juga sebagai mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan tinggi di STMIK Antar Bangsa.
Ladaina, mahasiswi yang juga penerima beasiswa tahfidz itu menyampaikan kegembiraannya dapat memberikan hadiah istimewa kepada orang tua di acara WTN tersebut.
“Senang banget, apalagi buat orang tua. Awalnya kayak gak nyangka juga bisa diwisuda,” ungkap Ladaina saat dimintai keterangan.
Hal terbesar yang membuat ia semakin semangat menghafal Al-Qur’an adalah sepenggal hadits tentang keutamaan menghafal. Karena hal itu yang membuat ia ingin memberikan hadiah istimewa untuk orang tuanya.
“Ada hadits yang bilang kalau misalkan kita menghafal Al-Qur’an, kita bisa ngasih mahkota ke orang tua, itu yang memotivasi,” lanjutnya.
Di akhir, mereka mengajak para mahasiswa STMIK Antar Bangsa untuk dapat terus belajar dan menghafal Al-Qur’an untuk sama-sama memberikan hadiah terbaik bagi orang tua.
“Walaupun susah ngafal, susah masuk, gapapa semangat aja terus. Karena aku juga di Daarul Qur’an udah tujuh tahun itu lumaya susah juga. Tapi kita tetap semangat, yang penting ada kemauan dan niat,” tutupnya.