Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa menggelar acara Pekan Muharram secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Minggu, (22/8).
Acara yang mengangkat tema “Spirit Tahun Baru Islam untuk Menguatkan Tali Ukhuwah Islamiyah” dihadiri oleh para Civitas STMIK Antar Bangsa, seperti Dosen, dan Mahasiswa. Hadir juga mahasiswa dari luar negeri, seperti dari Taiwan dan New Zealand. Acara dimulai dengan pembacaan tilawatil Qur’an dan dilanjutkan dengan pembacaan maulid nabi oleh mahasiswa.
Program yang diinisasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) ini disambut baik oleh Ketua STMIK Antar Bangsa, Ustadz Tarmizi Ashidiq, S.E, M.Ag. Dalam sambutannya beliau menerangkan bahwa segala sesuatu itu harus memiliki nilai. Seperti halnya di bulan Muharram, banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan ini.
“Segala sesuatu itu pasti punya nilai. Dan di bulan muharram juga itu ada satu sejarah yang begitu luar biasa misalnya dan itu tercatat dalam sejarah. Ada kejadian-kejadian luar biasa yang memang terjadi di tanggal 10 muharram dan ini lintas, baik Yahudi, Nasrani, dan juga Islam. Dalam semua kitabnya itu memang menyatakan bahwa tanggal 10 muharram itu sebagai bulan yang begitu luar biasa sucinya,” tutur ustadz Tarmizi.
Lebih lanjut ustadz Tarmizi menjelaskan bagaimana di bulan Muharram ini begitu banyak peristiwa penting yang terjadi pada beberapa Nabi. Terutamanya peristiwa Karbala yang menewaskan cucu Nabi Muhammad Saw, Husein bin Ali.
“Di tanggal 10 muharram itu termasuk misalnya nabi Adam taubatnya diterima. Nabi Yunus keluar dari ikan Paus. Terus nabi Ayyub ketika dicoba penyakit dia sembuh. Terus juga ada nabi Ibrahim itu termasuk orang yang selamat dari Namrud pada saat dia dibakar. Ada nabi Nuh, pada saat perahunya itu sampai di bukit. Termasuk peristiwa karbala itu terjadi tanggal 10 muharram,” lanjut beliau.
Pada kesempatan yang sama, beliau berpesan kepada setiap mahasiswa untuk bisa mengambil hikmah dari kejadian yang terjadi di bulan Muharram.
“Sekarang tinggal apa sih yang kita harus ambil pelajaran dari itu? Mahasiswa harus mencanangkan kira-kira secara tanggal, secara tahun, secara bulan. Di tanggal 10 muharram misalnya saya sudah mulai menulis. Kita itu adalah orang yang bisa membuat sejarah,” tutup ustadz Tarmizi.
Pada kesempatan ini hadir pula Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, KH. Ahmad Jamil, M.Ag sebagai narasumber. Dalam penjelasannya beliau mengajak para civitas STMIK Antar Bangsa untuk mengkaji surat Al-Hasyr ayat 9 dan 10.
“Teman-teman mahasiswa, para civitas akademika STMIK Antar Bangsa, kita sekejap mengkaji, mengaji, dan mentadabburi, mengambil hikmah, mengambil inspirasi dari apa yang kemudian menjadi karakter orang-orang Ansor ketika sodaranya yaitu orang-orang muhajirin datang kepada mereka bukan hanya meminta suaka, tapi datang itu dengan maksud visi misi yang jelas. Tapi tujuan dakwah adalah yang utama, kemudian membangun masyarakat madani juga menjadi sebuah tujuan yang ini dikomandoi oleh Rasulullah Saw,” ungkap beliau.
Lebih lanjut lagi beliau berpesan kepada seluruh insan Daarul Qur’an terlebih lagi insan STMIK Antar Bangsa untuk bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa tersebut. Bagaimana SDI Daqu memiliki karakter Al-Ihtsar atau memberi yang terbaik.
“Untuk insan STMIK Antar Bangsa bahkan seluruh insan Daqu harus punya karakter Ihtsar. Ihtsar itu kita to the best, berbuat yang terbaik tanpa harus mengharapkan imbalan dari manusia hanya dari Allah Swt. Bahkan kita punya waktu lebih, kita punya pikiran lebih. Jadi kemudian dipraktekkan oleh orang-orang muhajirin,” ucap Kyai Jamil dalam pemaparannya melalui video conference.
Meskipun diadakan secara daring, namun tidak sedikitpun mengurangi antusias dari peserta. Ada beberapa mahasiswa yang bertanya langsung kepada Kyai Jamil. Tidak hanya itu, panitia menyuguhkan permainan online yang dapat menghibur para peserta. Banyak dari peserta yang sangat antusias dengan permainan tersebut, pasalnya ada doorprize yang sengaja disiapkan oleh panitia untuk peserta yang benar menjawab pertanyaan.