“Mari kita baca Al-Fatihah, sebagai penanda dibukanya rumah tahfizh ini, semoga berkah,” pimpin Ustadz Agus Jumadi, Manager Rumah Tahfizh Center, saat acara pembukaan Rumah Tahfizh Mahasiswa STMIK Antar Bangsa.
Rumah Tahfizh Center (RTC) telah memberikan beasiswa kepada anak-anak lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Saat ini terdapat sembilan orang yang diberikan beasiswa untuk belajar di kampus STMIK Antar Bangsa, Tangerang.
Selain mendapatkan beasiswa, RTC pun menyediakan rumah tahfizh yang digunakan oleh para mahasiswa untuk menghafal Al-Qur’an. Sehingga, tidak hanya belajar di kampus, mahasiswa penerima beasiswa ini pun menghafal Al-Qur’an di rumah tahfizh.
Rumah Tahfizh Mahasiswa STMIK Antar Bangsa yang terletak di Karang Tengah, Tangerang ini pun resmi diperkenalkan oleh RTC pada Selasa (9/10) malam, dalam acara tasyakuran yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan warga sekitar.
Ustadz Agus Jumadi menyampaikan terima kasih kepada keluarga H. Musthofa yang telah menyediakan tempat untuk dijadikan sebagai rumah tahfizh.
“Terima kasih kepada Haji Sofa (sapaan Musthofa) yang sudah memberikan tempat ini untuk dijadikan sebagai rumah tahfizh, dan terima kasih kepada warga yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami, sehingga kami bisa menitipkan anak-anak di sini dengan aman, nyaman dan penuh keberkahan,” ucap Ustadz Agus Jumadi dalam sambutannya.
Ia mengaku senang dengan diterimanya rumah tahfizh di lingkungan ini. Keberadaan para mahasiswa di rumah tahfizh dinilai akan membantu warga sekitar. Selain bergotong-royong bersama warga dalam hal kemanan dan ketertiban, para mahasiswa pun diizinkan untuk diberdayakan sebagai pengajar ngaji anak-anak di sekitaran rumah tahfizh.
“Lihat anak-anak kita yang masih keci-kecil ini, kalau tidak bisa ngaji, siapa yang mau ngajarin ngaji? Dengan adanya rumah tahfizh ini, alhamdulillah, anak-anak bisa diajarin ngaji sama mahasiswa-mahasiswa,” tuturnya.
Ustadz Agus Jumadi juga mengatakan bahwa lingkungan yang terdapat Al-Qur’an dan kegiatan bernuansa Qur’an di dalamnya, dapat mengundang keberkahan Allah untuk lingkungan itu sendiri.
Musthofa, selaku pemilik tempat pun mengaku menyambut baik keberadaan mahasiswa penghafal Al-Qur’an di wilayahnya. Ia sudah lama ingin menyulap tempat miliknya untuk dijadikan tempat mengaji. Dan kini akhirnya hal tersebut dapat terwujud berkat kerja samanya dengan RTC.
“Tentunya ini merupakan titik awal dan masih sangat jauh ke depan. Dulunya belum ada kegiatan yang bernuansa Qur’an, justru malah kegiatan yang bukan-bukan, macam-macam, insyaAllah ini jalan untuk berhijrah,” ucap Musthofa.
Tidak hanya Musthofa, Agus Hadi yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat mengaku bahagia dengan adanya mahasiswa di rumah tahfizh. Menurutnya, saat ini banyak remaja dan mahasisswa yang tidak memperlihatkan jiwa Qur’aninya. Namun, para mahasiswa ini justru memilik jalan untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur’an.
“Selamat bergabung dengan masyarakat kami, kami berharap semuanya berjalan dengan baik dan membawa kebaikan bagi kita semua,” tukas Agus Hadi.