STMIK Antar Bangsa dan Idaqu Gelar Seminar Nasional untuk Menyongsong Indonesia Emas

Dalam rangka mengembangkan pendidikan menuju Indonesia Emas, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa bekerja sama dengan Institut Daarul Qur’an (Idaqu) gelar Seminar Nasional yang berlangsung di kampus Idaqu, Cipondoh, Kota Tangerang pada Jum’at (25/3).

Kegiatan yang digelar secara luring itu dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sesuai dengan temanya “Strategi dan Perencanaan Lembaga Pendidikan Menyosong Indonesia Emas”, program ini dirancang untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, terkhusus dalam mendorong kesejahteraan dan kemajuan Indonesia di lini pendidikan.

Seminar Nasional ini terselenggara atas kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Pada kesempatan ini turut menghadirkan narasumber yakni; Guru Besar Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Ir. Suhendar Sulaeman, M.Sc., Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Armai Arief, M.A., Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH. Ahmad Jamil, M.A., dan Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Ekonomi sekaligus Ketua STMIK Antar Bangsa, H. Tarmizi As Shidiq, S.E., M.Ag.

Seminar Nasional kali ini sangat berkesan bagi para tenaga pendidik yang berada di dalam lingkup Daarul Qur’an. Adapun unit yang mengikuti kegiatan ini antara lain TK Daqu School, SD Daarul Qur’an International, SMP Daarul Qur’an, hingga SMA Daqu School.

Dalam pemaparannya, Ustadz Tarmizi menjelaskan mengenai pentingnya sebuah strategi dan perencanaan bagi lembaga pendidikan. Dan beliau mengimbau juga kepada seluruh unit pendidikan yang ada di Daarul Qur’an untuk menyiapkan perencanaan pendidikan dengan baik.

“Kita bicara tentang perencanaan lembaga pendidikan menuju era emas, jadi saya melihat perencanaan itu sangat penting. Ini nanti di SDI Daarul Qur’an harus memang dari tingkat kampus, maupun dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA itu harus sudah mulai bagaimana membuat perencanaan dengan baik,” ucap beliau.

Seminar yang digelar hingga siang hari itu membahas beberapa poin penting tentang visi Indonesia Emas di tahun 2045. Di mana visi tersebut memiliki empat pilar utama, yakni; pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan tata kelola kepemerintahan.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Suhendar menjelaskan mengenai pentingnya sebuah strategi. Bagaimana sebuah strategi mampu membawa lembaga pendidikan dalam jangka panjang.

“Strategi akan menjelaskan kemana arah bisnis dalam jangka panjang dan lingkungan seperti apa yang akan dimasuki serta aktivitas apa yang terdapat di dalamnya,” ujar beliau.

Lebih lanjutnya, beliau mengungkapkan bahwa dalam mencapai strategi pengembangan harus ada aktivitas-aktivitas yang menjadi pendorong suksesnya sebuah strategi.

“Aktivitas yang diperlukan untuk mencapai strategi pengembangan adalah menentukan tim perencana pengembang, lalu tentukan standar yang ingin dicapai, kemudian tentukan kesanggupan atau kemampuan target sesuai dengan periode tertentu,” tutupnya.

Lalu menurut Prof. Armai Arief, untuk menyongsong generasi emas pendidikan Indonesia para peserta didik harus dilatih agar berpikir kritis, kreatif dan inovatif ditambah dengan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi. Lalu untuk para guru harus mempunyai sifat yang kolaboratif, dan dapat membentuk karakter anak didik yang memiliki mindset masa depan dan mempunyai literasi teknologi yang baik.

STMIK Antar Bangsa dan Idaqu sebagai perguruan tinggi sangat mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan majunya pendidikan, bangsa Indonesia mampu bersaing di kancah international.

Artikel Lainya

Artikel By

Artikel Terkait