Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer atau STMIK Antar Bangsa kembali menggelar Wisuda yang ke-IX pada Sabtu (20/11). Wisuda tahun ini digelar secara luring dengan protokol kesehatan yang berlangsung di Aula Lt.3 Gedung STMIK Antar Bangsa, Kota Tangerang.
Pada wisuda tahun ini STMIK Antar Bangsa mengangkat tajuk “Generasi yang Unggul, Kreatif di Tengah Pandemi”. Bagaimana para wisudawan yang telah diwisuda akan siap menjadi generasi yang dapat unggul serta kreatif walau di tengah pandemi.
Agenda yang rutin digelar setiap tahunnya itu turut dihadiri oleh para Pimpinan Umum Daarul Qur’an, tak terkecuali KH. Yusuf Mansur, S.H.I., M.E., serta civitas akademika STMIK Antar Bangsa.
Bicara Daarul Qur’an sejatinya juga berbicara cita-cita. Cita-cita yang diafirmasi. Berdirinya berbagai pesantren-pesantren Daarul Qur’an di Indonesia juga tak lepas dari afirmasi cita-cita tersebut, termasuk STMIK Antar Bangsa sebagai Kampus IT nya Daarul Qur’an, kampus yang mencetak para generasi-generasi IT yang berlandaskan pribadi Qur’ani.
Senada dengan itu, Ketua STMIK Antar Bangsa, ustadz Tarmizi Ashidiq, S.E., M.Ag., dalam sambutannya ia menerangkan bahwa prosesi wisuda bukanlah akhir dari segalanya, tetapi ini semua adalah awal dari perubahan besar.
“Tiada kata kalimat yang terindah yang disampaikan buat para mahasiswa, lembaga atau kampus ini mungkin adalah salahsatu tanda berakhirnya belajar di sini, jadi salahsatu ikhtiar bahwa dengan anda semua dapat ijazah, mendapatkan sertifikat bahwa di sini telah selesai. Tugas kampus hanya mengantarkan. Tapi pada saat anda sudah mendapatkan ijazah, bukan berarti berakhirnya belajar,” ucap ustadz Tarmizi.
Lebih lanjutnya, beliau menegaskan juga kepada setiap para mahasiswa agar dapat membahagiakan kedua orang tua dengan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama menjalani perkuliahan di STMIK Antar Bangsa.
“Setelah ini pesan saya, setelah anda menerima ijazah diwisuda sebagai seorang S1, orang yang secara keilmuan, secara akademisi adalah orang-orang paham tentang IT, maka yang paling pertama menerima kebahagiaan adalah orang tua. Jadi yang sekarang misalnya orang tua yang masih ada, yasudah pada saat anda semua mendapat ijazah serahkan itu kepada orang tua, dan minta do’a. Yang mau S2, S3, mau usaha silahkan minta do’a sama orang tua. Maka sebenarnya kebahagiaan itu adalah kebahagiaan milik orang tua,” lanjut beliau.
STMIK Antar Bangsa sebagai Perguruan Tinggi telah membangun komitmen tinggi dan kepedulian yang besar terhadap kualitas pendidikan bagi para mahasiswa selama menempuh perkuliahan. Dalam hal itu diharapkan para lulusan STMIK Antar Bangsa dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kompetensi, profesional, serta berbudi luhur.
Selain itu, kampus yang khas dengan warna merah marun itu mengharapkan agar setiap lulusannya dapat bersaing di pasar kerja Indonesia dan global, atau berwirausaha dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dan yang penting adalah tetap menjaga nama baik almamater serta tetap jalin silaturahim dengan civitas akademika kampus
“Pada saat anda sudah keluar dari STMIK Antar Bangsa bahwa anda tidak terlepas yang namanya dari keluarga besar Daarul Qur’an. Jadi siapapun anda semua mahasiswa, pada saat anda di manapun, bahwa melekat tuh bahwa anda orang Daarul Qur’an. Bagusnya anda, bagusnya Daarul Qur’an,” jelas ustadz Tarmizi saat memberikan sambutannya.
Beliau berpesan juga kepada setiap mahasiswa yang telah diwisuda agar dapat membangun relasi dengan berbagai stackholder, baik saat bekerja atau bermasyarakat.
“Bagaimana anda semua pada saat anda sudah keluar, maka anda harus membangun jaringan. Itulah yang dilakukan oleh kampus-kampus besar. Maka siapapun pada saat anda bekerja yang diingat adalah saya butuh alumni STMIK Antar Bangsa,. Maka jaringannya dibangun tuh, nanti siapa yang jadi pengusaha, jadi bosa tau jadi direktur maka pada saat anda butuh orang IT maka yang ada di kepala anda adalah teman-teman saya, adik-adik saya yang ada di STMIK Antar Bangsa. Maka kalo jaringan itu terbangun maka di manapun ada orang STMIK Antar Bangsa,” Pesan beliau kepada seluruh mahasiswa.
Momen wisuda tahun ini menjadi harapan bagi STMIK Antar Bangsa dalam mewujudkan Dream Daqu. Sedari awal, STMIK Antar Bangsa telah memperpadukan ilmu teknologi dengan ilmu Al-Qur’an melalui program tahsin dan tahfidz yang telah ada. Program ini sebagai salah satu dream dari pendiri Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur, S.H.I., M.E., untuk mencetak para generasi unggul Indonesia yang paham akan informasi berbasis teknologi dan juga fasih dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Pada kesempatan itu, Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur, S.H.I., M.E turut memberikan Orasi Ilmiah kepada para wisudawan agar dapat siap dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin menantang. Beliau mengungkapkan juga bahwa para alumni dapat menjaga akhlakul karimah dengan baik dalam mengiringi setiap tangga kehidupan.
”Sesuatu yang saya jaga mulai dari kecil dan insya Allah agar tidak salah adalah setiap acara dan ketemu siapapun harus tetap dijaga dan selalu senyum, itu selalu saya jaga betul dari kecil apalagi ketika berhadapan dengan guru,” ucap kyai Yusuf saat awal orasinya.
Lebih lanjut lagi beliau menerangkan agar warga Daarul Qur’an, terkhusus bagi lulusan STMIK Antar Bangsa agar dapat banyak belajar dari pihak luar agar wawasan dan pengalaman baru bisa didapat.
“Jadi kita gak bisa belajar di dalam aja, tapi harus keluar. Cari ilmu dan wawasan yang luas di luar sana,” pesan kyai Yusuf.