Home Blog Page 25

Film Maker Muslim Studios Gandeng STMIK Antar Bangsa di Web Series

Terbentuk pada tahun 2014, Film Maker Muslim atau masyarakat biasa menyebutnya FMM merupakan sebuah channel youtube yang menjadi pelopor pembuatan film bertemakan islami. Pada kesempatan ini, FMM menggandeng Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa dalam pembuatan cerita Web Series yang digelar secara luring di Gedung STMIK Antar Bangsa Tangerang pada Senin-Selasa (20-21 Desember).

Komunitas yang berpusat di Kota Tangerang tersebut mulai mencuat namanya sejak film Cinta Subuh dirilis. Sejak film itu pertama kali diluncurkan di Youtube, film yang telah dirilis di akhir tahun 2014 tersebut telah menorehkan prestasinya dengan meraup  sebanyak tiga juta penonton di Youtube pribadi miliknya.

Respon yang positif itu membangkitkan gairah komunitas FMM untuk terus menghasilkan karya film lain. Kini, sudah puluhan film pendek yang berjudul; Istri Paruh Waktu, Shalawat Cinta, Valentine Sudah Basi, Web Series Ramadhan Cantik, Seperti Khadijah, Siksa Kubur, dan masih banyak karya lainnya. Mereka juga telah membuat film layar lebar berjudul Mengejar Halal. Tidak hanya film, mereka juga telah menerbitkan novel yang berjudul Taaruf Rasa Pacaran.

Pada pernyataannya, Muhammad Amrul Umami selaku Sutradara FMM menerangkan bahwa kegiatan project web series ini mengangkat latar belakang tentang tiga sahabat yang memiliki mimpi dan cita yang sama.

“Akhirnya pas tahun ini ketemulah ide dengan ustadz Tarmizi, ide bahwa kita bikin mini series bareng FMM dan STMIK Antar Bangsa. Kita coba riset dan akhirnya ditemukan cerita bagaimana kalo ngangkat tentang tiga orang sahabat yang punya satu mimpi yang sama, mimpinya untuk mewujudkan passion mereka, tentunya yang sesuai dengan visi dan misi serta valuenya STMIK Antar Bangsa,” ungkap Amrul saat dimintai keterangannya di kampus STMIK Antar Bangsa pada Selasa (21/12).

Lebih lanjutnya, ayah dari dua orang anak itu mengungkapkan mengenai persiapan yang mereka siapkan dalam pembuatan web series ini. Amrul mengakui, pembuatan project ini dikerjakan dalam waktu satu pekan.

“Untuk syuting web seriesnya dua hari, tapi untuk persiapannya itu sekitar seminggu. Mulai dari riset, penulisan naskahnya, terus praproduksinya, hingga persiapan syutingnya,” lanjut ia.

Selama menjalani kegiatan syuting di lingkungan STMIK Antar Bangsa, Amrul mengakui kesannya selama berada di lokasi syuting. Ia mengungkapkan bahwa kampus STMIK Antar Bangsa berbeda dengan kampus lainnya. Tidak hanya kesan dunia yang didapat, namun akhirat pun dapat ia rasakan.

“Ada dialog di web series ini yang menurut saya berbeda antara STMIK Antar Bangsa dengan kampus-kampus lain. Jadi misalnya kalo di sini kita akhiratnya dapat, dunianya juga dapat. Jadi kerasa waktu syuting di sini. Semoga kedepannya dengan web series ini ada kelanjutan-kelanjutannya lagi, terus kita juga banyak mengkolaborasi juga dengan tim dari STMIK Antar Bangsa,” ucap Amrul dalam penjelasannya.

Selain itu, ia berpesan juga kepada seluruh mahasiswa agar tetap semangat dalam meraih mimpi dan cita. Dan tidak lupa untuk tetap mensinergikan mimpi tersebut dengan niat karena Allah.

“Yang pertama jangan takut untuk bermimpi tinggi. Terus kejar apapun hambatannya, apapun rintangannya, insya Allah pasti akan ada jalan. Dan jangan lupa untuk mensinergikan mimpi tersebut lillahi ta’ala, jadi kita gak cuman dunianya dapat, tapi akhiratnya juga,” tutupnya.

Film-film yang digarap FMM tidak melulu bertema cinta dan religi. Beberapa film mereka ada pula yang bertema universal. Pada moment ini, FMM menyatukan dua tema itu di dalam cerita web series STMIK Antar Bangsa melalui tiga pemeran utamanya. Rencananya, web series ini akan mulai diluncurkan dalam waktu dekat melalui akun youtube Film Maker Muslim – FMM Studios dan Antar Bangsa Daqu.

Peringati Hari Ibu, STMIK Antar Bangsa Gelar Dialog Bawa Perubahan Secara Perdana

Dalam rangka memperingati hari ibu yang akan jatuh di tanggal 22 Desember, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa gelar acara D’Baper (Dialog Bawa Perubahan) yang berlangsung secara hybird di Aula Lt.3 Gedung STMIK Antar Bangsa Tangerang dan disiarkan melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu (18/12).

Acara yang mengangkat tajuk “Ibu Sahabat Inspirasiku” ini turut menghadirkan para istri Pimpinan Daarul Qur’an, Hj. Siti Maemunah Mansur, Hj. Mimin Mu’minat, Hj. Yenny Khairani, S.Ag., Hj. Maryati Tarmizi, M.Ag., dan Hj. Henita Sary, S.E., dalam memberikan kisah-kisah inspiratif dan semangat kepada mahasiswa STMIK Antar Bangsa. Tidak hanya itu, acara yang berlangsung hingga siang hari itu dipandu oleh ibu Kusuma Hati, M.M., M.Kom (Wakil Ketua I Bidang Akademik STMIK Antar Bangsa), Bapak Muhammad Hilmi Rachamatullah, S. Ikom., (Kepala Marketing), dan Robiah Al-Adawiyah.

Kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian dari program Gebyar Antar Bangsa ini turut dihadiri oleh seluruh mahasiswa-mahasiswi STMIK Antar Bangsa baik secara offline atau online. Hadir pula mahasiswa dari luar negeri, seperti dari New Zealand dan Taiwan.

Pada kesempatan itu, Hj. Yenny Khairani, S.Ag., mengungkapkan bahwa ibu tidak hanya sebagai orang tua, namun banyak peran penting yang bisa dilakukan oleh seorang ibu dalam mendidik dan membina anak.

Apa yang dirasa senang oleh seorang ibu itu pasti semua orang rasa, baik rasa senang, rasa sedih, semua rasa dialami oleh seorang ibu. Arti ibu itu tidak hanya dia sebagai seorang pendidik, dia juga sebagai sahabat, karena untuk menjadi ibu itu tidak mudah. Memaknai seorang ibu itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata, karena mencakup semua kehidupan anak di rumah atau di luar rumah, peran ibu itu sangat penting sekali,” ujar ia dalam pemaparannya.

Lebih lanjutnya, istri dari Kyai Jamil itu menambahkan bahwa sifat ego yang terkadang timbul dari seorang ibu dapat mengakibatkan kesalahan dalam mendidik anak.

“Kadang kita sebagai seorang ibu merasa benar, yang sering menjadi kesalahan dalam mendidik. Kita udah merasa benar dalam mendidik, mendampingi anak-anak, disitulah kadang kita kesalahan itu ada. Apabila kita merasa salah pada saat mendidik, mendampingi anak, kita disadarkan oleh Allah bahwa kita itu salah,lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama Hj. Mimin Mu’minat, istri dari Kyai Kosasih itu menjelaskan mengenai arti dari seorang  ibu. Menurutnya, ibu itu adalah sebaik-baik perangai yang dapat mencintai anak tanpa mengenal waktu dan tempat.

“Jadi seorang ibu adalah orang yang telah diberikan oleh Allah yang sebaik-baiknya, yaitu perasaan suka dan kasih sayang terhadap anaknya yang cintanya itu seperti udara, udara yang kita hirup dari Allah setiap saat itu gratis. Cintanya itu murni,” tutur ustadzah Mimin.

Tambahnya, ia berpesan agar setiap ibu dapat mengambil hikmah dari apa yang telah Rasulullah ajarkan dalam mendidik para generasi mulia.

“Kita harus bisa mencetak anak kita, bagaimana menjadi orang yang dipenuhi jiwanya, dadanya oleh iman kepada Allah yaitu kita harus ngambil inspirasi dari orang-orang yang mulia,” tambahnya.

Sementara itu, istri dari Kyai Yusuf Mansur turut hadir serta memberikan pemaparannya. Melalui peringatan hari ibu, ia mengingatkan kepada kita semua tentang pentingnya peran perempuan dalam keluarga dan sumbangsihnya terhadap mencetak generasi bangsa, hingga perannya tak mampu dibalaskan oleh hal apapun.

“Mulai hari ini kita mencoba lebih mendekatkan diri, mendekatkan hati kita kepada ibu kita. Kalo ada pertanyaan yang menyinggung perasaan kita sebaiknya diam aja, gak usah ngejawab, dan tidak usah menunjukan wajah kecewa, wajah marah. Bagaimana pun beliau adalah orang yang paling berjasa bagi kita sampai kapanpun. Bahkan kita gak akan pernah bisa membalasnya walaupun kita memberikan kesenangan. Kita tidak akan bisa membalas kebaikan orang tua kita,” ucapnya saat menyampaikan pemaparan di acara DBaper.

Lebih lanjutnya, ibu dari lima orang anak itu berpesan agar setiap orang tua tidak hanya menciptakan anak yang sholih dan sholihah, namun kedekatan dan keakraban di antara keluarga mesti dibangun oleh orang tua sejak dini.

“Dan jangan lupa bentengi anak-anak kita juga jangan hanya menjadi anak-anak sholih dan sholihah, kalo bisa ditambahkan agar supaya anak-anaknya ini akur sampai akhir hayatnya. Jangan sampai saat kecilnya akur, tapi udah besar banyak kejadian-kejadian seperti itu. Itu yang kita tambahkan kepada anak-anak kita,” pesan ibu dari Wirda Mansur itu.

Kemudian istri dari Ustadz Anwar Sani turut serta memberikan pemaparannya pada acara D’Baper. Ibu dari dua anak itu mengingatkan kepada kita semua tentang bagaimana seorang anak dapat memperlakukan orang tuanya dengan baik. Dengan hal itu kelak ia akan diperlakukan oleh anaknya.

“Kalo kita mau diperlakukan baik, perlakukan orang itu dengan baik. Jadi saya menerapkan diri saya ke mamah, jadi saya berpikir kalo saya nanti sudah tua, saya harus diperlakukan seperti apa oleh anak saya, itu yang selalu saya lakukan kepada mamah. Jadi jangan celain, jangan marah-marah. Kalo kita memperlakukan mamah seperti itu, insya Allah anak kita memperlakukan kita seperti itu juga,” terang ustadzah Heni Sary.

Pada kesempatan yang sama, istri dari Ketua STMIK Antar Bangsa, ustadzah Maryati turut memberikan pemaparannya. Melalui peringatan hari ibu, ia mengingatkan kepada kita semua tentang pentingnya peran ibu dalam mendidik anak melalui penanaman nilai-nilai karakter dan budi pekerti, di mana ibu adalah sebagai suri teladan bagi anak-anak.

“Bagaimana untuk menjadi seorang anak itu kan memang dalam dunia pendidikan itu harus yang pertama adalah keluarga. Yang pertama dan utama di dalam pendidikan anak adalah keluarga. Jadi keluarga itu mengajarkan bagaimana iman dan tauhid serta mengajarkan kepada anak-anak untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah,” ucapnya.

Menurut ibu dengan dua anak itu, apabila setiap anak sudah ditanamkan nilai-nilai agama, maka ia akan mampu menjalankan perintah-perintah Allah dengan baik.

“Jadi kalo anak kita sudah kita kenalkan mengenai taqwa itu sendiri, insya Allah di manapun ia berada, mereka akan bisa menjaga hal-hal seperti itu. Mereka akan senatiasa taat menjaga perintah Allah tanpa harus diperintah oleh orang tuanya. Kemudian, bahwa kita itu tidak bisa menguasai orang lain, tetapi bagaimana diri kita ini bisa mengusai diri kita sendiri. Jadi jangan sampai kita memperlakukan orang lain karena kita tidak suka kemudian kita memperlakukannya dengan semena-mena,” terangnya.

Tidak hanya itu, ia berpesan juga kepada kita semua agar setiap keluarga dapat menanamkan rasa sabar dan lemah lembut kepada setiap anak.

“Di dalam keluarga itu juga harus ditanamkan sifat sabar, di mana kalo sudah ada rasa kesabaran baik dari orang tua kemudian dicontohkan kepada anak, maka anak justru akan menjalankannya. Rasa kesabaran, kemudian juga kelemahlembutan, dan kemudian menolak kejahatan dengan kebaikan. Jadi kalo anak  sudah kita tanamkan seperti itu, di manapun dan kapanpun dia menerima peristiwa yang tidak mengenakan, tetapi ketika dia sudah diajarkan balaslah kejahatan dengan kebaikan maka itu yang harus terus dikerjakan,” tutup ustadzah Maryati.

Acara itu semakin meriah ketika Daqu Stik tampil menyajikan sebuah lagu Daarul Qur’an. Tidak hanya itu, berbagai pertanyaan turut ditanyakan oleh masing-masing mahasiswa mengenai peran ibu dan anak yang saling melengkapi.

Pengambilan Almamater Bagi Mahasiswa Baru Tahun 2021

Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2021 bahwa pengambilan jas almamater dapat dilakukan mulai tanggal 21 Desember 2021 bertempat di Ruang BAAK Lantai 2 STMIK Antar Bangsa.

Demikian pengumuman ini disampaikan, agar menjadi perhatian.

Pengumuman Pengambilan Almamater

Jadwal Pengambilan Ijazah dan Transkrip Akademik

Diinformasikan kepada seluruh lulusan tahun 2021 yang akan mengambil ijazah dan transkrip akademik bahwa:

  1. Pelayanan pengambilan ijazah dan transkrip akademik beserta legalisirnya dapat dilakukan mulai tanggal 21 Desember 2021 bertempat di Ruang BAAK Lantai 2 STMIK Antar Bangsa.
  2. Bagi yang akan mengambil ijazah, diwajibkan sudah menyelesaikan semua administrasi akademik, keuangan, mengumpulkan skripsi dan jurnal ke perpustakaan dan mengisi Tracer Study.
  3. Ijazah hanya bisa diambil oleh pemilik ijazah.
  4. Apabila berhalangan hadir, pengambilan ijazah dapat diwakilkan dengan menunjukkan bukti surat kuasa bermaterai 10.000 dan melampirkan fotocopy KTP pemberi kuasa dan yang diberi kuasa. (Contoh surat kuasa dapat diunduh disini)

Demikian pengumuman ini disampaikan, agar menjadi perhatian.

Pengumuman Ijazah dan Transkrip Akademik

Pengumuman Libur Akhir Tahun 2021

Sehubungan dengan hari libur nasional dan merujuk pada kalender akademik semester ganjil tahun akademik 2021/2022, maka diinformasikan kepada seluruh civitas akademika STMIK Antar Bangsa bahwa:

  1. Seluruh proses perkuliahan dan pelaksanaan kegiatan akademik DILIBURKAN mulai tanggal 25 Desember 2021 s.d 02 Januari 2022 dan aktif kembali pada tanggal 03 Januari 2022.
  2. Seluruh civitas akademika STMIK Antar Bangsa agar tetap menjaga protokol kesehatan dan waspada terhadap penyebaran/penularan covid-19 di lingkungan masing-masing.

Demikian pengumuman ini disampaikan, agar menjadi perhatian bagi seluruh civitas akademika STMIK Antar Bangsa.

Pengumuman Libur Akhir Tahun

Pastikan Beasiswa KIP Kuliah Tepat Sasaran, LLDIKTI IV Bersama STMIK Antar Bangsa Lakukan Survey ke Rumah Mahasiswa

Program Merdeka Belajar yang salah satunya berupa beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, membantu mahasiswa dari keluarga menengah bawah untuk menempuh pendidikan tinggi dalam meraih cita dan impian yang tanpa hambatan. Agar beasiswa tepat sasaran, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV lakukan survey ke rumah mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah pada Selasa (14/12).

KIP-Kuliah adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi mahasiswa lulusan SMA/Sederajat yang memiliki potensi akademik yang baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan hadirnya beasiswa KIP-Kuliah ini diharapkan mampu memberikan akses kepada seluruh siswa/i di Indonesia yang terkendala biaya untuk menggapai cita-cita melalui pendidikan perguruan tinggi. Program ini adalah salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan meningkatkan pembangunan Sumber Daya Manusia melalui berbagai upaya cerdas, sehingga perlu dilakukan survei kepada mahasiswa penerima beasiswa agar tujuan dari program ini tepat sasaran dan dapat diwujudkan.

Kegiatan survey ini dilakukan dengan mendatangi langsung rumah mahasiswa penerima beasiswa, Abdul Fahri (22) dan Assyifa Aulia Syanzani (18) yang berlokasi di daerah Cipondoh, Kota Tangerang. Dalam hal ini, Ibu Gina Indriani, S. Si., M.T., selaku Kepala Sub Koordinator Pendidikan dan Tenaga Kependidikan LLDIKTI IV yang didampingi oleh Bapak Juhara, Bapak Patu Rochman, dan Bapak Dodi ikut serta untuk men-survey  rumah mahasiswa. Tidak hanya itu, turut serta juga Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STMIK Antar Bangsa, Ustadz Annur Fajri, Ph.D., dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Bapak Subhiyanto, M.Kom.

Dalam penjelasannya, Ibu Gina sangat berharap kepada setiap mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah agar dapat memanfaatkan secara maksimal beasiswa yang telah diberikan untuk bisa menggapai cita-cita serta impian.

“Kami berharap untuk mahasiswa para penerima beasiswa KIP kuliah ini agar memanfaatkan sebaik-baiknya beasiswa yang sudah diterima. Manfaatkan beasiswa ini, tidak semua orang bisa peroleh. Jadi dengan diperolehnya beasiswa ini silahkan kuliah dengan sebaik-baiknya, raih prestasi setinggi mungkin, gapai cita-citanya, dari sekarang silahkan diwujudkan dengan semangat. Mungkin sekarang bisa bersusah payah, sekarang itu saatnya berjuang, nanti ingat di depan itu ada sesuatu yang indah buat kalian penerima beasiswa KIP,” ucap beliau ketika dimintai keterangan usai kegiatan survey pada Selasa (14/12).

Lebih lanjutnya, ia menegaskan juga kepada mahasiswa agar selalu mengupdate informasi terkini mengenai beasiswa KIP Kuliah. Dan ia berpesan agar mahasiswa tidak lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah diperoleh.

“Kemudian juga untuk selalu mengupdate informasi terkini. Silahkan perluas wawasan, perluas informasi. Silahkan untuk berprestasi, jadilah mahasiswa yang berprestasi, manfaatkan, syukuri semua yang sudah diberikan oleh Allah melalui beasiswa ini. Jadi jangan berpikir dengan keadaan yang sangat terbatas terus kita jadi terkungkung, tapi kita harus berpikir gimana caranya bisa menembus semua batas-batas yang ada, raihlah mimpi setinggi-tingginya,” lanjutnya.

Saat ditemui di rumahnya, orangtua dari Abdul Fahri dan Assyifa sangat bangga dan bersyukur sekali dengan adanya beasiswa ini, tampak terlihat raut wajah kebahagiaan itu ketika melihat anaknya bisa mengeyam pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Namun, untuk tetap bisa mendapatkan beasiswa itu hingga tamat, Fahri dan Assyifa harus mempertahankan prestasi akademik dengan Nilai Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata di atas 3,00.  Dengan adanya program Merdeka Belajar ini diharapkan dapat mencetak generasi unggul bangsa yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing.

Tekuni Dunia Tulis Menulis, Mahasiswi STMIK Antar Bangsa Berhasil Terbitkan Tiga Buku

Tak ada usaha yang mengkhianati hasil. Kata-kata itu yang cocok disandingkan dengan perjalanan dan perjuangan Naufa Fitrianingrum, mahasiswi semester tujuh program studi Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa. Kebiasaannya dalam menulis mengantarkan ia dapat menerbitkan tiga buku berjudul “The Power of Love”, “The Best Mother and Father”, dan “Mozaik Asa” pada tahun 2018 dan 2020.

Perempuan yang akrab disapa Naufa itu mengaku kebiasaan menulisnya bermula dari kegemarannya menulis diary, dan cerita di media sosial. Dari kegemarannya saat itu membawa ia semakin bersemangat dalam menebar kebaikan melalui goresan pena.

“Awal menulis dimulai dari sering catatan diary di buku, kemudian setelah maraknya media sosial, ladang menulis menjadi mudah dengan membuat story di WhatsApp, Instagram,” ungkapnya.

Ia menerangkan bahwa kegiatannya selama menulis tak lupa didukung pula oleh para mentor berpengalaman di bidangnya. Seperti Robi Afrizan Saputra, salahsatu alumni dari Universitas Padjajaran yang telah menerbitkan puluhan buku. Salahsatu harapan yang ditulis oleh Naufa dalam bukunya adalah ia ingin mengajak  teman-temannya dalam bersama menapaki setiap langkah perjalanan.

“Ketika ada salah satu teman menyarankan, di tahun 2018 mencoba terjun menulis buku yang dimentori oleh kang Robi Afrizan Saputra, alumni UNPAD. Saat itu menjadi angkatan kedua dan ketiga di program “Nulis Bareng Robi”,  judul buku yang sudah terbit “The Power of Love” dan “The Best Mother and Father”. Pada tahun 2020 ada sebuah gerakan kolaborasi, akhirnya kak Rauf sebagai salah satu penggeraknya mencoba untuk membuat program nulis bareng. Saat itu judul buku “Mozaik Asa”  yang sudah diterbitkan. Tujuannya untuk merangkul teman-teman bahwa setiap orang sama kok sepertimu pernah mengalami rasa yang sedang kamu alami yang ditutup dengan sebuah hikmah setiap langkah perjalanan,” lanjut Naufa.

Motivasinya dalam menulis semakin meningkat ketika Sayyid Qutub menjadi teladan dan inspirasinya dalam menulis. Ia berharap melalui karya yang telah ditulisnya menjadi salahsatu ladang amal yang dapat menolongnya di hari nanti.

“Terinspirasi dari Sayyid Qutub yang sudah menciptakan ribuan hadits, walaupun sudah tiada tapi karya dan ibroh ruhnya masih hidup di kehidupan kita. Jadi menulis sebuah ladang amal shalih yang bisa dijadikan pemberat di yaumil qiyamah nanti, dan setiap karya-karya kita bisa membantu meringankan hisab kedua orang tua kita dan menjad amal jariyah dari anak-anaknya yang shalih dari sebuah karya,” ucap mahasiswi semester akhir itu.

Mahasiswi yang juga sebagai founder Ruang Healing itu memiliki tujuan dalam menulis untuk dapat terlibat dalam mengurangi penurunan gangguan mental pada pemuda islam.

“Membantu mengurangi penurunan gangguan mental pada pemuda muslim usia 18 sampai 24 tahun dengan metode expressive writting therapy atau terapi menulis ekspresi berbasis Al Quran dan kisah inspiratif dalam islam,” ucapnya.

Lebih lanjutnya, perempuan yang berdomisili di Bekasi tersebut berpesan agar setiap mahasiswa dapat mengoptimalkan perannya sebagai pemuda dalam menumbuhkan perubahan.

“Kita ini manusia, tak semua asa harus menjadi nyata. Cukup yakin saja, percaya saja, usaha saja, atau terima saja. Yang akan ditanya bukan apa yang sudah kita dapat, tapi sudah lakukan apa dengan apa yang kita punya. Yang akan berguna, bukan apa yang kita lihat. Tapi bagaimana cara kita melihat, dan lakukan apa setelah melihat.  Sometimes, hasil tidak melulu berwujud materi, kebanyakan ia berbentuk sebuah hikmah. Hidup itu bukan soal seberapa berkilau dirimu, tapi soal seberapa bermanfaat kilauanmu,” terang ia.

Ia menjelaskan juga bahwa apa yang telah Allah berikan adalah sebuah titipan yang mesti dipertanggung jawabkan.

“Dalam jual beli dengan Allah ini, kita hanyalah pengelola sekaligus perantara. Semua yang ada di tangan kita hari ini adalah titipan dari Rabb semesta. Kewajiban kita adalah bertanggung jawab atas-Nya. Dan hak kita adalah hak orang lain juga. Optimalkan manfaat, bukan kesenangan. Optimalkan pemberian bukan yang kita makan. Karena yang hilang hari ini di jalan Allah itulah yang kelak akan kembali lagi pada kita atas izin Allah,” tutup Naufa.

Selain menulis buku, Naufa kini juga aktif di berbagai media sosial. Ia mengunggah konten-konten yang memberikan beragam quotes menarik di akun pribadinya @tehufaaa_ dan komunitas yang telah dibangunnya @ruang_healing. Konten-konten itu ia tulis utamanya dalam hal self improvement dan self development, sesuai dengan tulisan yang sudah ia susun dalam buku-bukunya.

Adakan Turnamen Futsal, Ketua UKM FAB, Aldino Geraldo: Jalin Silaturahim Diantara Mahasiswa dan Dosen

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal Antar Bangsa (FAB) gelar Kompetisi Futsal yang diikuti oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa bertempat di Lapangan El-Madrid, Karang Tengah, Ciledug pada Sabtu (4/12).

Agenda yang menjadi program tahunan itu turut diikuti oleh 6 tim dari berbagai mahasiswa tingkat semester, dan program studi. Program ini dirancang dalam rangka menjalin tali silaturahim di antara mahasiswa, dan dosen, terkhusus mahasiswa tingkat bawah dan atas.

Senada dengan hal itu, Ketua Futsal Antar Bangsa periode 2019-2021, Aldino Geraldo menuturkan bahwa kegiatan kompetisi futsal itu diadakan sebagai ajang untuk memperkuat hubungan di antara mahasiswa dan dosen.

“Kompetisi futsal kemarin diadakan dalam rangka menjalin silaturahim di antara mahasiswa dan dosen, agar lebih akrab lagi,” terang Aldino ketika dimintai keterangan pada Kamis, (9/12).

Kegiatan yang digelar dari petang hingga malam hari itu turut dihadiri pula oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Ustadz Annur Fajri, Ph.D., dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Bapak Subhiyanto, M.Kom.

Di dalam penjelasannya, Aldino mengungkapkan bahwa ke depannya UKM Futsal Antar Bangsa akan menjalin hubungan baik dengan UKM Futsal Institut Daarul Qur’an.

“Ke depannya insya Allah akan ada silaturahim dengan futsal Idaqu, untuk menjalin hubungan yang baik,” lanjut ia.

Tidak hanya digelar dalam rangka memperkuat silaturahim saja, namun  program ini juga bermaksud sebagai ajang open recruitment anggota baru UKM Futsal. Di akhir, ia berharap kepengurusan selanjutnya agar dapat melanjutkan program-program yang belum terealisasikan oleh pengurus sebelumnya.

“Harapannya untuk pengurus selanjutnya, semoga pengurus baru bisa melaksanakan program yang tertunda di angkatan saya, yaitu membuat timnas kampus, dan membuat jersey dan menjadikan futsal sebagai jantung kampus,” tutup Aldino.

Gelar Workshop, LPMI STMIK Antar Bangsa Perkuat Fungsi Setiap Divisi

Guna meningkatkan mutu internal pada perguruan tinggi, Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) STMIK Antar Bangsa mengadakan Workshop Penyusunan Dokumen dengan mengangkat tajuk “Penyusunan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)”. Kegiatan ini berlangsung secara luring di Aula Lt.3 STMIK Antar Bangsa Tangerang pada Senin (6/11). Agenda dibuka langsung oleh Ibu Kusuma Hati, M.M., M.Kom.,  selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STMIK Antar Bangsa.

Workshop yang digelar hingga sore hari itu turut dihadiri oleh seluruh Civitas Akademika STMIK Antar Bangsa guna melakukan perencanaan kegiatan, baik pencapaian kerja, target akreditasi, hingga strategi marketing.

Kegiatan ini digelar selama tiga hari ke depan dengan berbagai pembahasan setiap pertemuannya. Hari pertama digelar dengan Pemaparan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dari setiap divisi. Pertemuan kedua akan diadakan dengan pembahasan mengenai penyusunan SPMI dan Standard Operating Procedure (SOP) dari setiap divisi. Dan hari terakhir diisi dengan pemaparan tugas penyusunan dokumen SPMI dan penyusunan dokumen pendukung dari masing-masing divisi, serta penetapan seluruh dokumen SPMI dari seluruh divisi. Kegiatan ini dimaksudkan agar setiap divisi dapat mengelola tugas pokok, kewajiban, dan fungsi sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua I Bidang Akademik menjelaskan bahwa SPMI merupakan panduan bagi setiap divisi dalam menjalankan setiap program yang telah ditentukan dan diatur dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal.

“SPMI merupakan jantungnya kampus, dan ini yang menjadi paling penting untuk kita semua. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada ustadz Bisyri selaku Ketua Lembaga Penjamin Mutu Internal yang mengadakan workshop ini. Karena kalo tidak diadakan workshop seperti ini mungkin kita juga terlalu terlena untuk bisa menyiapkan berkas dokumen yang sangat penting ini,” terang bu Uma.

Lebih lanjutnya, beliau menyampaikan beberapa target pencapaian kampus, salah satu terget utamanya adalah pencapaian akreditasi.

“Kita harus sama-sama menjalani proses, artinya bertahap untuk bisa menyusun semuanya sehingga akreditasi kita bisa berjalan dengan lancar. Kembali lagi bahwa kerja keras kita sangat dibutuhkan di sini, tidak bisa individual, kita harus bekerja tim. Dan mudah-mudahan berawal dari hari ini merupakan satu langkah yang kita siapkan untuk akreditasi, kita bisa menjadi kampus yang lebih baik, dan akreditasi yang baik sekali. Sehingga kita bisa memberikan yang terbaik juga kepada mahasiswa,” lanjut beliau.

Pada kesempatan yang sama, Ketua LPMI sekaligus Ketua Workshop Penyusunan Dokumen, ustadz Muhammad Bisyri, M.Pd., menungkapkan bahwa setelah agenda workshop ini digelar diharapkan agar setiap divisi dapat bergerak sesuai dengan program-program yang telah dicanangkan.

“Karena judulnya workshop, maka kita benar-benar diminta untuk work, untuk bekerja. Artinya kegiatan workshop itu mensyarahkan ketika selesai harus ada produk yang dihasilkan, yang menjadi kesepakatan bagi kita semua,” ungkap ustadz Bisyri.

Lebih lanjutnya, beliau menerangkan bahwa pembuatan SPMI dan SOP dari masing-masing divisi menjadi alasan digelarnya agenda workshop itu.

“Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya, LPMI merasa berkeharusan untuk ketersediaannya dokumen-dokumen dalam rangka melakukan tugasnya itu. Maka ketika disebutkan tugasnya tentu saja membutuhkan standar operasional prosedur di dalam melakukan tugas. Oleh karena itu, di hari ini kita akan elaborasi masing-masing kepala divisi dalam meraih ruang lingkup , tugas pokok, dan fungsinya berikut SOP apa saja yang dibutuhkan oleh setiap divisi itu,”

Ustadz Bisyri menjelaskan juga bahwa kegiatan hari ini menjadi ruang yang dapat memberikan saran dan masukan untuk keberlangsungan kegiatan setiap divisi.

“Setelah pemaparan ada diskusi. Diskusi itu dilangsungkan sebagai kesempatan bagi semua peserta untuk memberikan masukan, untuk memberikan koreksi, untuk memberikan catatan. Sehingga usai sore nanti kita akan punya kesempatan dokumen apa saja yang harus ada di setiap divisinya masing-masing yang itu dihasilkan dari ide-ide divisi itu sendiri dan masukan dari teman-teman peserta,” jelas ia.

Di akhir penuturannya, beliau berharap dari forum yang telah digelar agar dapat setiap divisi mencetuskan dokumen-dokumen yang memiliki standar mutu.

“Kita berharap dari forum ini, dari teman-teman sekalian, dari para pimpinan sekalian akan dihasilkan dokumen-dokumen yang standar mutu, sop, formulir, dan lain sebagainya,” harap beliau.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing bidang mengenai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Standard Operating Procedure (SOP) yang menjadi panduan bagi masing-masing divisi. Workshop ini menjadi wadah untuk memberikan saran dan masukan kepada masing-masing divisi secara komprehensif terhadap setiap program untuk kemajuan lembaga bersama.

Diharapkan dari kegiatan workshop ini dapat melahirkan pemikiran dan gagasan yang efektif dan efisien dalam membawa STMIK Antar Bangsa menjadi Perguruan Tinggi yang lebih terkemuka dan berdaya saing.

SedekahOnline.com Hadir Sebagai Platform Dana Muslim Pertama di Indonesia

Kelaparan, wabah penyakit hingga kematian kini tengah menghantui dan menjadi ancaman menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Sebagai platform galang dana muslim pertama di Indonesia, SedekahOnline.com gelar seminar secara luring di Aula lt.3 gedung STMIK Antar Bangsa, Tangerang pada Jum’at (3/11).

Kegiatan yang digelar hingga siang hari itu turut mengikutsertakan beberapa unit yang ada di Daarul Qur’an, terkhusus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa. Turut hadir pula Biro Daarul Qur’an, ibu Hj. Nur Diana Dewi, M.E., dan Divisi Pengawasan dan Pengembangan Daarul Qur’an Group, ustadz Rizki Aminullah, M.Pd., serta ustadz Hakam Elfarizi.

Pada kesempatan itu, ustadzah Nur Diana Dewi menjelaskan bahwa setiap SDI Daqu menjadi bagian dari sedekah itu sendiri dengan menjadi duta kebaikan bagi diri pribadi dan lingkungan. Lebih lanjutnya, beliau menegaskan akan pentingnya makna dari sedekah itu sendiri, sehingga akan terbangun kepekaan terhadap masyarakat sekitar.

“Intinya tentang sedekah online itu berarti kita bagian dari sedekah itu sendiri, artinya sebagai duta. Bagaimana program sedekah online ini berjalan kembali ke kita. Bagaimana niat kita mengelola sedekah online ini baik, artinya dari lingkungannya harus siapa yang layak kita bantu. Termasuk fundraising, bukan hanya kita cari, tapi mudah-mudahan kitanya bagian dari fundraiser itu sendiri. Artinya sedekah online itu sendiri hidup, bagaimana sedekah online itu berjalan. Jadi banyak yang harus paham, apa sih sedekah, apasih pentingya berbagi, membangun kepekaan mulai dari kita,” ungkap ia.

Beliau mengingatkan kembali untuk para SDI Daarul Qur’an untuk dapat mengingat pesan dari Kyai Yusuf Mansur saat mengawali kegiatan sedekah. Dan diharapkan dapat memberikan motivasi bagi SDI Daqu.

“Dan kawan-kawan Daarul Qur’an mengawali kyai Yusuf Mansur, bagaimana beliau mencanangkan the miracle of giving itu dalam banget maknanya. Maka dengan yang disampaikan ustadz Yusuf Mansur, memotivasi apa pentingnya sedekah,” pesan ustadzah.

Dalam sambutannya, perwakilan dari Divisi Pengawasan dan Pengembangan Daarul Qur’an Group ustadz Rizki Aminullah, M.Pd., menerangkan bagaimana setiap funding bisa dioptimasi secara maksimal.

“Kita kemudian bisa optimasi semua funding yang ada di sekitar kita. Jadi kalo teman-teman bertempat di bidang ini. Ini menarik kalo memang kita punya. Namun menentukan output dimana kita mengembangkan kemudian dia bisa optimal, nah ini baru kali ini insya Allah kita akan sama-sama belajar,” terang ustadz Rizki dalam sambutannya.

Platform SedekahOnline.com terus berupaya dalam membantu masyarakat melalui program penggalangan dana yang diintegrasikan melalui sistem. Dalam hal itu, Ibu Dyah selaku Manajer SedekahOnline.com memaparkan mengenai latar belakang yang menjadi awal pergerakan dari platform tersebut.

Tidak hanya berfokus pada program penggalangan dana, SedekahOnline.com sebagai platform digital turut ambil bagian dalam berdonasi, serta menunaikan zakat, infak, sedekah dan wakaf untuk memudahkan para pengguna dalam berbagi kebaikan.

Melalui acara ini diharapkan divisi-divisi yang tergabung dalam Daqu Group dapat memaksimalkan peluang dan potensi yang ada pada platform SedekahOnline.com dalam menebarkan kebaikan.