Home Blog Page 38

STIMIK Antar Bangsa, Kampus IT nya Daarul Qur’an

0

Kita harus bangga dimanapun kita belajar dan berada. Karena kita akan menjadi seperti apa yang terbersit dalam pikiran kita. Bila kita berpikir kecil maka selamanya kita akan berpikir kecil.

Pesan tersebut disampaikan oleh ustad Tarmizi Ashidiq, Pimpinan Daarul Qur’an, dalam kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa STIMIK Antar Bangsa, Kamis (23/1).

STIMIK Antar Bangsa yang berlokasi di kawasan bisnis CBD Ciledug, Tangerang, Banten, merupakan kampus yang didirikan oleh Daarul Qur’an. Memadukan ilmu teknologi dan tahfizh Qur’an, kampus ini merupakan dream dari KH. Yusuf Mansur yang ingin menciptakan profesional dalam bidang teknologo informasi yang juga penghafal Al-Qur’an.

Kuliah umum ini diselenggarakan di sela-sela mahasiswa menjalani ujian akhir semester (UAS) dan menjelang liburan, dengan harapan akan menambah motivasi dan kebanggaan para mahasiswa menuntut ilmu di STIMIK Antar Bangsa.

“Belajar di STIMIK Antar Bangsa adalah proses kalian untuk menjadi besar dan melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Saat ini kalian kuliah di STIMIK Antar Bangsa, ke depan kalian bisa melanjutkan studi di kampus besar lainnya, bisa menjadi pengusaha yang sekaligus juga penghafal Al-Qur’an“ ujar Tarmizi, yang juga melanjutkan bahwa saat ini sudah ada lulusan STIMIK Antar Bangsa yang kuliah di Madinah.

Tarmizi juga mengisahkan bagaimana ia dulu pernah diundang stasiun televisi saat menjadi mahasiswa. Saat itu ia begitu senang dan gembira meski diberikan nasi bungkus. Tapi itu tetap disyukuri dan diiringi dengan doa hingga kemudian masuk tv dan menjadi tim kreatif TV.

“Perjalanan Daarul Qur’an juga tidak ujug-ujug besar, semua dimulai dari mimpi yang diiringi doa dan langkah nyata” ujar Tarmizi yang di Daarul Qur’an membawahi unit bisnis dan usaha.

“Kyai Yusuf selalu mengajarkan kepada kami di Daarul Qur’an untuk bersikap the winner bukan menjadi the loser” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Tarmizi juga menjelaskan beberapa langkah dan program yang akan didapat dari para mahasiswa STIMIK Antar Bangsa berupa kesempatan kerja yang cepat.

“Alhamdulillah Daarul Qur’an yang tengah dan terus berkembang tengah membutuhkan banyak sumber daya insani dan kini juga banyak lulusan STIMIK Antar Bangsa yang telah berkhidmat di Daarul Qur’an. Jadi kuliah di STIMIK nantinya kalian tidak bingung lagi akan kerja di mana setelah lulus” jelasnya.

Ia juga menambahkan saat ini pengurus Daarul Qur’an tengah membangun jaringan kerjasama dengan dengan kampus dan perusahaan berbasis teknologi informasi untuk semakin menambah wawasan keilmuan mahasiswa STIMIK.

Saat ini STIMIK Antar Bangsa membuka pendaftaran mahasiswa baru bagi mereka yang ingin menjadi Ahli IT sekaligus penghafal Al-Qur’an. Selain program reguler juga ada program boarding bagi mereka yang ingin menjadi penghafal Al-Qur’an.

“Jadi silakan daftar sekarang, bagi yang ingin mau menjadi ahli IT saja juga bisa, tapi sayang jika tidak ikutan program tahfizhul Qur’an” tambahnya.

Informasi Via IG @stmikantarbangsaofficial
. +62 021-5098-6099/0858 1710 9495

UYM : Pegang Erat Iman dan Takwa untuk Meraih Cita-cita

0

KH Yusuf Mansur hadir dalam acara Dies Natalis XII dan Wisuda Sarjana VII STMIK Antar Bangsa, di Hotel Horison, pada Selasa (26/11). Ia yang kerap dipanggil ayah oleh santri-santrinya memberikan selamat sekaligus nasihat singkat kepada wisudawan dan wisudawati.

STMIK Antar Bangsa yang merupakan salah satu unit pendidikan di Daarul Qur’an mewisuda 27 wisudawan dan wisudawati, terdiri dari 14 mahasiswa jurusan Teknik Informatika dan 13 Sistem Informasi.

“Selamat kepada adek-adek wisudawan dan wisudawati yang berhasil lulus dari STMIK Antar Bangsa. Doa saya dan para guru di Daarul Qur’an, semoga ke depan tambah sukses. Aamiin,” ujarnya.

UYM sapaan akrabnya mengatakan ijazah Strata 1 yang akan segera didapatkan bisa saja dipegang, namun setelah itu mungkin tak akan dicari lagi karena sudah terlanjur diletakkan di lemari atau tempat tersembunyi. Akan tetapi yang harus dipegang erat setiap saat adalah iman dan Islam.

“Nanti ke depan kita akan melihat bahwa ijazah adalah nomor ke sekian puluh, tapi sebagai sebuah anak tangga, sebuah perjalanan hidup anak manusia, di situ lah, saat ini, prestasi tertinggi anda semua,” ucapnya.

Ia mengingatkan agar terus memperbaharui iman dengan cara mendiskusikan hal-hal tentang keimanan bersama orang-orang saleh. Selain itu, kepedulian dan kepercayaan diri pun dibutuhkan agar ijazah, sertifikat dan wisuda kali ini akan lebih berharga untuk meraih cita-cita.

“Ketika iman baik, prestasi menggelegar, itulah yang membuat sertifikat, ijazah, wisuda, kampus jadi punya nama,” seru Ustadz Yusuf Mansur.

Di tangan wisudawan dan wisudawati wanginya nama orang tua, keluarga dan almamater dipertaruhkan. Maka, apapun yang akan dilakukan oleh wisudawan dan wisudawati diharap merupakan suatu hal yang terbaik untuk masa mereka.

“Mudah-mudahan ini bisa dibawa menjadi amal sholeh, yang di depan Allah bisa kita banggakan, insyaAllah, al fatihah,” tuturnya. (dio/ara)

 

Sumber : https://pppa.or.id/berita/8128/1/UYM-Pegang-Erat-Iman-dan-Takwa-untuk-Meraih-Cita-cita

Tak Hanya Ahli IT, Wisudawan STMIK Antar Bangsa Berjiwa Qur’ani

0

Daarul Qur’an terus bergerak membumikan Al-Qur’an melalui pembibitan para penghafal Qur’an dalam berbagai sektor pendidikan. Kini, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi telah dimiliki oleh Daarul Qur’an sebagai ikhtiar untuk mewujudkan mimpinya tersebut.

Salah satunya adalah STMIK Antar Bangsa yang betempat di Kawasan CBD Ciledug, Tangerang. Perguruan tinggi yang mengedepankan Information and Technology (IT) ini, selain mengenalkan dunia digital kepada mahasiswanya, juga menyertakan pendidikan agama berupa kurikulum tahfizh.

Dengan visi tersebut, harapannya selain memiliki keahlian di bidang IT yang memang menjadi serapan pasar di era ini, para lulusannya pun merupakan para penghafal Al-Qur’an yang memegang dan menjunjung tinggi nilai-nilai Qur’an dalam setiap aktivitasnya.

Kini, pada Selasa (26/11) pagi, STMIK Antar Bangsa menggelar acara Dies Natalis XII dan Wisuda Sarjana VII STMIK Antar Bangsa 2019, di Hotel Horison, Ciledug, Tangerang. Kampus yang berdiri sejak 2007 ini mewisuda sebanyak 27 wisudawan dan wisudawati dari jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika.

Acara dibuka Ketua STMIK Antar Bangsa Soemarijadi, yang sekaligus memberikan sambutannya. Ia memberikan nasihat kepada para wisudawan dan wisudawati agar tidak hanya berkompeten dalam ilmu teknologi, akan tetapi juga memiliki jiwa Qur’ani.

“STMIK Antar Bangsa memiliki dua pembelajaran yaitu kurikulum inti dengan basic IT serta program unggulan Al-Qur’an atau program tahfizh yang membentuk jiwa Qur’ani para wisudawan dan wisudawati,” ucapnya.

Ia merasa bangga kepada lulusan STMIK Antar Bangsa yang telah menyelsaikan pendidikan Strata 1 dengan baik. Tidak lupa, doa dan harapannya agar pengalaman belajar, meneliti dan mengabdi kepada masyarakat para anak didiknya dapat berguna untuk mengembangkan potensi dan kepribadian yang luhur bagi mereka.

Selain itu, Ketua Yayasan Bina Putra Putri Bangsa, Ustadz Ahmad Jamil memberikan nasihat melalui sambutannya. Ia mengatakan bahwa Allah menantang manusia khususnya para wisudawan dan wisudawati untuk menggali ilmu dan pengalaman setinggi-tingginya. Bahkan, Allah menantang manusia untuk menembus langit dan bumi. Namun itu semua tidak dapat dilakukan, kecuali dengan kekuatan Allah.

“Kita tidak boleh tidak menyertakan Allah, walaupun kita sudah menembus langit dan bumi, sampai ingin membuat perumahan di Mars, kita tidak boleh untuk tidak menyertakan Allah. Maka, alhamdulillah di STMIK Antar Bangsa diajarkan ada Allah bersama kita, Alhamdulillah,” tuturnya.

Menurutnya ilmu dapat berubah dan kebudayaan dapat berkembang, namun ada satu jalan dalam hidup ini yang tidak akan pernah berubah hingga tibanya hari kiamat yaitu Al-Qur’an. Maka, ini merupakan bekal yang akan dipegang teguh oleh lulusan STMIK Antar Bangsa dimana pun berada.

Amanah besar akan diemban para lulusan terbaik dari berbagai wilayah di Indonesia ini. Beberapa diantaranya adalah Muhammad Abiyyu Rahman, Hilmi Noryahya, Riqie Pratama dan Ismatul Maola. Mereka merupakan wisudawan dan wisudawati terbaik dari segi akademik serta non akademik atau kurikulum tahfizh dari kedua jurusan.

Riqie Pratama mengaku tak menyangka saat namanya dipanggil dan mendapatkan gelar wisudawan terbaik Sistem Informasi dari bidang akademik. Tidak hanya Riqie, kedua orang tuanya yang saat itu hadir pun mengungkapkan bahwa mereka tidak menyangka predikat wisudawan terbaik Sistem Informasi akan diberikan kepada anaknya.

Riqie yang merupakan wisudawan asal Amuntai, Kalimantan Selatan ini telah memiliki planning paska dirinya lulus dari STMIK Antar Bangsa. Pertama-tama, ia akan mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki. Kemudian akan membahagiakan kedua orang tuanya dengan prestasi di dunia kerja.

Saat ini Daarul Qur’an tengah merintis program besar untuk mendirikan perguruan tinggi yakni Universitas Daarul Qur’an yang juga akan menyertakan STMIK Antar Bangsa di dalamnya. Ini merupakan ikhtiar untuk melahirkan pemimpin bangsa yang tidak hanya melek teknologi, namun juga memiliki pengetahuan serta kemampuan spiritual yang mumpuni.

Hal itu sesuai dengan pesan KH Yusuf Mansur dalam acara ini agar gelar dan prestasi yang didapatkan pada tingkatan apapun harusnya berbanding lurus dengan keadaan iman. Kokohnya iman yang dibuktikan dengan menomor satukan Allah dalam segala kebutuhan akan membawa siapapun dalam kasih sayang-Nya, agar mendapatkan puncak kebahagiaan yaitu sukses hidup di dunia dan akhirat. (dio/ara)

Sumber: https://pppa.or.id/berita//8130/1/Tak-Hanya-Ahli-IT-Wisudawan-STMIK-Antar-Bangsa-Berjiwa-Qur’ani

Kiprah Mahasiswa STMIK ANTAR BANGSA dalam SEMNASTIK APTIKOM Semarang

0

Mahasiswa adalah salah satu aset bangsa yang harus dijaga dikembangkan kemampuannya. Karena bangsa akan maju jika para pemuda dan mahasiswa memiliki kompetensi dan kemampuan akademik yang baik. Apalagi dalam era revolusi industri 4.0 yang sedang bergulir saat ini menjadi tantangan kita bersama dalam menghadapi era digitalisasi yang sangat pesat.

Guna menjawab tantangan itu, STMIK ANTAR BANGSA ikut serta dan berkontribusi dalam kegiatan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SEMNASTIK) APTIKOM yang di selenggarakan oleh APTIKOM dan kampus Universeitas Dian Nuswantoro (UDINUS) di Hotel Patra Jasa kota Semarang, Jawa Tengah.

Seminar yang mengusung tema “ Mewujudkan Masyarakat Ekonomi Digital yang Berdaulat di Era Revolusi Industri 4.0” ini merupakan rangkaian kegiatan dari RAKORNAS APTIKOM 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 23 – 26 Oktober 2019. Di mulai pada tanggal 23 Oktober Seminar International ICIC, tanggal 24 Oktober kegiatan RAKORNAS 2019 dan IT Klinik serta Workshop Inkubator Kurikulum KKNI APTIKOM. Dan pada tanggal 25 Oktober kegiatan Semnastik. Terakhir tanggal 26 Oktober paket tour wisata keliling kota semarang.

Sebanyak enam mahasiswa dan dua dosen STMIK ANTAR BANGSA yang telah berhasil menerbitkan dan mempublikasikan hasil dari Skripsi yang telah mereka buat, dan syukur Alhamdulillah semua lolos dan pappernya berhak dipresentasikan. Mereka adalah Ismatul Maola, Mega Nur Malasari Elly, Fitri Ulwiyah Elly dengan judul papper “Rancang Bangun Sistem Informasi Perizinan (SIMPER) Santri pada Pesantren Tahfidz Adh Dhuha Bulak Santri”. Kemudian Riqie Pratama dan Lukman Nulhakim dengan judul papper

“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kelompok Penerima Bantuan Budidaya Ikan dengan Metode SMART”. Dan Saifuddien Zhuhri, Kusuma Hati, Widiya Chandra  dengan judul papper “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Kors Sukarelawan (KSR) dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”

Hasil dari papper tersebut selanjutnya akan diterbitkan pada Prosiding Nasional bersama dengan para penulis papper dari kampus seluruh Indonesia. Buku Prosiding Nasional telah terbit dengan kode ISBN: 978 – 623 – 90175 – 4 – 5.

Semoga kedepan lebih banyak mahasiswa STMIK ANTAR BANGSA yang berpresetasi dalam skripsi dan penelitian mereka. Sehingga diharapkan akan lebih banyak tunas-tunas muda yang akan membesarkan nama STMIK ANTAR BANGSA dan turut berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa. Semoga saja (red.lukman-stmikab)

Berkelana ke Ibu Kota Demi Cita-cita Jadi Ulama

0

Akhirnya Rohim (19) dapat terbang ke Jakarta sebab hafalan Al-Qur’an yang ia miliki. Pemilik nama lengkap Zainu Rohim ini tidak pernah menyangka dapat menginjakkan kaki di Ibu Kota dan mendapatkan beasiswa pendidikan Strata 1 (S1) di STMIK Antar Bangsa, Tangerang.

Semua kisah lelaki asal Kalimantan Selatan ini bemula dari Al-Qur’an. Setelah perjuangannya menghafal kalam-kalamNya di rumah tahfidz dan Pondok Pesantren Daarul Qur’an Istoqomah, Rohim mendapat kesempatan mengikuti ujian Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) 2019. Dari situlah perjalanannya dimulai.

Saat mengikuti ujian WTN, Rohim mendapat tawaran dari salah seorang asaatidz penguji. Ia diberikan kesempatan mengikuti seleksi beasiswa tahfidz Qur’an yang diselenggarakan oleh Rumah Tahfizh Center (RTC). Jika lolos, Rohim dapat meneruskan pendidikannya hingga jenjang S1 di STMIK Antar Bangsa.

Bersama sang kakak, Zainu Rohman, yang juga merupakan saudara kembarnya, Rohim akhirnya dinyatakan lolos ujian WTN dan berhak menjadi wisudawan di salah satu acara bergengsi Daarul Qur’an tersebut. Tak hanya itu, ia pun telah membulatkan keinginnya mengikuti seleksi beasiswa S1.

Ujian hafalan dan akademik sudah menantinya. Kedua syarat kelulusan beasiswa itu diselesaikan dengan baik oleh Rohim. Hingga akhirnya, ia pun diterima menjadi salah satu mahasiswa penerima beasiswa tahfizh Qur’an di STMIK Antar Bangsa. Dari dua kejuruan yang tersedia, ia memilih Sistem Informasi.

Rohim pun berhak tinggal di Rumah Tahfidz Mahasiswa yang disediakan RTC bersama empat orang rekannya dari berbagai daerah. Di sana, ia diberikan kesempatan memurojaah hafalannya serta menjadi pengajar ngaji bagi anak-anak di sekitaran rumah tahfidz.

“Alhamdulillah, bisa sampai di sini sudah sangat luar biasa, karena saya orang biasa, bisa sampai Ibu Kota,” tuturnya. Rohim merantau dan menuntut ilmu di tempat yang belum pernah ia datangi demi mengangkat derajat keluraga serta mewujudkan mimpinya menjadi ulama.

Ia ingin menjadi pendakwah sekaligus pengusaha. Menurutnya, ilmu yang ia miliki harus disalurkan kepada orang lain. Dan dengan menjadi pengusaha, selain mengikuti anjuran Rasulullah, ia pun ingin meberdayakan ekonimi Islam yang merata.

Rohim menuturkan, dari segala prestasi yang didapatkannya, semua itu tidak terlepas dari perjuangan orang tua dan kakak kembarnya. Rohman sangat berjasa bagi perjalanan hidup Rohim. “Dia orang yang berjasa bagi saya, orang yang selalu menasihati, sering mengalah demi prestasi saya,” ucap Rohim.

Rohim pun mengajak generasi muda Indonesia untuk menghafal Al-Qur’an. “Saya membuktikan sendiri keajaiban Qur’an. Karena Qur’an, saya dapat meraih berbagai hal yang menjadi keinginan saya. Semoga kelak Al-Qur’an bisa menjadikan saya ulama serta bermanfaat bagi umat,” harapnya.

Sumber : https://pppa.or.id/berita/8077/1/Berkelana-ke-Ibu-Kota-Demi-Cita-cita-Jadi-Ulama

LDK Abror STMIK Antar Bangsa Sambut Anggota Baru

0

Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Abror STMIK Antar Bangsa telah menyelenggarakan acara Malam Bina Iman dan Taqwa (mabit) sekaligus menyambut anggota barunya di Masjid Al-Ikhwan, Karang Tengah, Tangerang, pada 19-20 Oktober lalu.

Acara ini diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari 17 anggota baru dan 12 anggota lama serta panitia. Tidak hanya itu, sejumlah perwakilan Forum Silaturahmi LDK regional Banten pun turut menghadiri acara tersebut sebagai bentuk eratnya tali persaudaraan antar LDK se-Baten.

Thaariq Al Islami, ketua LDK Abror STMIK Antar Bangsa berkata, “acara ini dibuat untuk mengenalkan LDK kepada mahasiswa baru yang bergabung dengan LDK, mempererat ukhuwah, dan salah satu cara untuk membangkitkan semangat anggota LDK Kembali.”

Anggota baru merupakan mahasiswa semester satu yang baru saja menjalani masa orientasi akademik dan dikukuhkan menjadi mahasiswa STMIK Antar Bangsa. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu menjalani sesi pendaftaran untuk kemudian dapat disahkan sebagai anggota LDK Abror STMIK Antar Bangsa.

Thaariq dan panitia lainnya menggelar acara ini dengan dilengkapi kajian Islam, diskusi, ta’aruf hingga olahraga memanah bersama pada hari keduanya. Seluruh peserta mengikuti acara dengan antusias. Terutama pada sesi ta’aruf, satu persatu anggota baru memperkenalkan dirinya di hadapan panitia dan rekan-rekan barunya.

Irfan Maulana, mahasiswa semester satu jurusan Sistem Informasi, menaruh kesan baik paska acara ini. Selain mendapat pengalaman dan teman baru, ia bersyukur karena dapat bersama-sama mensyiarkan agama Islam di kalangan mahasiswa.

“Acaranya seru, dengan diadakannya acara ini dapat mempererat ukhuwah. Namun, kalau bisa, selanjutnya acara ini diadakan kajian dengan mengundang asatidz,” ucapnya.

Langkah yang akan dilakukan oleh LDK Abror STMIK Antar Bangsa adalah memperkuat pondasi, membangun kebersamaan dan komunikasi yang baik. Sehingga pergerakan dan dakwh LDK Abror STMIK Antar Bangsa dapat berjalan dengan baik secara berjamaah. Lebih dari itu, agar dapat mengambil peran dalam kemajuan dan kebangkitan Islam.

STMIK Antar Bangsa menciptakan lulusan Qur’ani berbasis IT.

0

Upaya dalam mencerdaskan bangsa terus di lakukan oleh STMIK ANTAR BANGSA. Kampus yang didirikan oleh KH. Yusuf Mansur ini telah berjalan kurun dari 10 tahun. Dan telah menghasilkan lulusan yang menguasai IT dan juga Hafizh Qur’an. Inilah yang menjadikan kampus STMIK ANTAR BANGSA menjadi pilihan para remaja milenial yang ingin mengembangkan skill dan kemampuan dalam bidang IT dan tidak melupakan Qur’an.

FORUM MUSLIMAH BAGIKAN DONASI HIJAB

0

Forum Muslimah Lembaga Dakwah Kampus (LDK) ABROR STMIK Antar Bangsa menggelar acara berbagi hijab untuk memperingati Hari Hijab Sedunia, Sabtu (2/2). Acara dilaksanakan di Yayasan Panti Asuhan Annajiyah, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Para santri di Panti Asuhan tersebut merupakan anak-anak yatim. Inisiatif ini dilakukan setalah panitia menggalang dana dan hijab dari kalangan mahasiswa, dosen, staf dan seluruh civitas kampus STMIK Antar Bangsa.

“Alhamdulillah, terkumpul sebanyak 40an jilbab yang kami kumpulkan dari donasi teman-teman, dosen dan staf kampus,” kata Ketua Pelaksana Acara, Fildza Izzati. Mahasiswi semester tiga jurusan Sistem Informasi tersebut mengungkapkan, santriwati yang menerima donasi jilbab berjumlah orang. Sedangkan para santri laki-laki mendapatkan materi oleh anggota LDK yang lain dengan tempat terpisah.

“Kami sampaikan definisi dan manfaat hijab ke anak-anak. Kami juga mengajak anak-anak untuk menggunakan jilbab besar yang menutupi seluruh badan,” tutur mahasiswi asal Palembang, Sumatera Selatan tersebut.

Pengasuh Panti Asuhan, H. Hanafi, mengaku senang dan berterima kasih kepada Forum Muslimah LDK ABROR STMIK Antar Bangsa yang telah menyelenggarakan acara dan membantu para santrinya.

“Acaranya bagus dan bermanfaat untuk para santriwati di panti asuhan, terima kasih sudah memilih panti asuhan kami untuk mengadakan acara ini,” ucapnya.

Semoga, imbuhnya, selanjutnya LDK STMIK Antar Bangsa bisa mengadakan kegiatan semacam ini di berbagai tempat. Agar semua bisa merasakan manfaat dan kebaikan yang sudah diberikan kepada santrinya.

RTC Resmikan Rumah Tahfizh Mahasiswa STMIK Antar Bangsa

0

“Mari kita baca Al-Fatihah, sebagai penanda dibukanya rumah tahfizh ini, semoga berkah,” pimpin Ustadz Agus Jumadi, Manager Rumah Tahfizh Center, saat acara pembukaan Rumah Tahfizh Mahasiswa STMIK Antar Bangsa.

Rumah Tahfizh Center (RTC) telah memberikan beasiswa kepada anak-anak lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Saat ini terdapat sembilan orang yang diberikan beasiswa untuk belajar di kampus STMIK Antar Bangsa, Tangerang.

Selain mendapatkan beasiswa, RTC pun menyediakan rumah tahfizh yang digunakan oleh para mahasiswa untuk menghafal Al-Qur’an. Sehingga, tidak hanya belajar di kampus, mahasiswa penerima beasiswa ini pun menghafal Al-Qur’an di rumah tahfizh.

Rumah Tahfizh Mahasiswa STMIK Antar Bangsa yang terletak di Karang Tengah, Tangerang ini pun resmi diperkenalkan oleh RTC pada Selasa (9/10) malam, dalam acara tasyakuran yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan warga sekitar.

Ustadz Agus Jumadi menyampaikan terima kasih kepada keluarga H. Musthofa yang telah menyediakan tempat untuk dijadikan sebagai rumah tahfizh.

“Terima kasih kepada Haji Sofa (sapaan Musthofa) yang sudah memberikan tempat ini untuk dijadikan sebagai rumah tahfizh, dan terima kasih kepada warga yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami, sehingga kami bisa menitipkan anak-anak di sini dengan aman, nyaman dan penuh keberkahan,” ucap Ustadz Agus Jumadi dalam sambutannya.

Ia mengaku senang dengan diterimanya rumah tahfizh di lingkungan ini. Keberadaan para mahasiswa di rumah tahfizh dinilai akan membantu warga sekitar. Selain bergotong-royong bersama warga dalam hal kemanan dan ketertiban, para mahasiswa pun diizinkan untuk diberdayakan sebagai pengajar ngaji anak-anak di sekitaran rumah tahfizh.

“Lihat anak-anak kita yang masih keci-kecil ini, kalau tidak bisa ngaji, siapa yang mau ngajarin ngaji? Dengan adanya rumah tahfizh ini, alhamdulillah, anak-anak bisa diajarin ngaji sama mahasiswa-mahasiswa,” tuturnya.

Ustadz Agus Jumadi juga mengatakan bahwa lingkungan yang terdapat Al-Qur’an dan kegiatan bernuansa Qur’an di dalamnya, dapat mengundang keberkahan Allah untuk lingkungan itu sendiri.

Musthofa, selaku pemilik tempat pun mengaku menyambut baik keberadaan mahasiswa penghafal Al-Qur’an di wilayahnya. Ia sudah lama ingin menyulap tempat miliknya untuk dijadikan tempat mengaji. Dan kini akhirnya hal tersebut dapat terwujud berkat kerja samanya dengan RTC.

“Tentunya ini merupakan titik awal dan masih sangat jauh ke depan. Dulunya belum ada kegiatan yang bernuansa Qur’an, justru malah kegiatan yang bukan-bukan, macam-macam, insyaAllah ini jalan untuk berhijrah,” ucap Musthofa.

Tidak hanya Musthofa, Agus Hadi yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat mengaku bahagia dengan adanya mahasiswa di rumah tahfizh. Menurutnya, saat ini banyak remaja dan mahasisswa yang tidak memperlihatkan jiwa Qur’aninya. Namun, para mahasiswa ini justru memilik jalan untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur’an.

“Selamat bergabung dengan masyarakat kami, kami berharap semuanya berjalan dengan baik dan membawa kebaikan bagi kita semua,” tukas Agus Hadi.