Sebagai lembaga yang berfokus kepada dakwah tahfidzul Qur’an, Daarul Qur’an memperingati milad ke-18 dengan menggelar tasyakuran secara serentak. Dengan mengangkat tema “Berkhidmat untuk Indonesia dan Dunia” ini diselenggarakan secara virtual melalui platform zoom meeting pada Senin (5/7).
Ini untuk kedua kalinya perayaan milad Daarul Qur’an digelar secara virtual. Meski begitu, hal ini tidak mengurangi sedikitpun rasa antusiasme bagi keluarga besar Daarul Qur’an Group. Pada usianya yang genap 18 tahun, Daarul Qur’an telah banyak memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan peradaban umat Islam di Indonesia, maupun di belahan dunia.
Pada acara ini, hadir pula K.H Yusuf Mansur (Pembina Yayasan Daarul Qur’an). Beliau bersanding pula dengan pimpinan lainnya, seperti Pimpinan Direktorat Pendidikan, K.H Ahmad Jamil, M.A. Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf yang sekaligus sebagai Rektor Institut Daarul Qur’an. Ustadz Anwar Sani, S. Sos., M.E. Pimpinan Direktorat Ekonomi yang juga sebagai Ketua STMIK Antar Bangsa, Ustadz Tarmizi Ashidiq, S.E., M. Ag. Serta Dewan Syariah Daarul Qur’an, K.H Ahmad Kosasih. Tidak hanya dari pimpinan saja yang hadir, acara ini dihadiri pula oleh seluruh Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an Group se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Ustadz Anwar Sani mengajak kepada seluruh SDI untuk dapat memaksimalkan ikhtiar bagi kebaikan Daarul Qur’an.
“Yang mungkin sedang berada di zona nyaman Daarul Qur’an, misalnya. Ayo bangun, curahkan do’a, energi, pikiran, dan ide cemerlang untuk Daarul Qur’an,” ucapnya.
Beliau melanjutkan bahwa jangan sampai ide tersebut datang ketika keadaan berkhidmat sedang mendesak.
“Jangan sampai kita dikejar anjing dulu baru melompat, tapi ayo kita melompat sendiri,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Ustadz Tarmizi Ashidiq menjelaskan bahwa menurutnya, Daarul Qur’an sebagai sebuah lembaga yang dinamis yang mesti disyukuri. Karena di antara pimpinan dan staff tidak ada jarak. Dan dapat menjalankan amanah sebaik mungkin dengan Daqu Method sebagai pegangannya.
Beliau juga menerangkan bahwa Daarul Qur’an butuh orang-orang yang punya loyalitas serta jiwa kepemimpinan yang tinggi, sehingga ia dapat menerjemahkan visi dan berbagai program.
“Ini menjadi jalan membangun peradaban, berada jalan dakwah, di mana menjadi amal dunia dan akhirat,” ungkapnya.
Milad ke-18 ini begitu banyak makna yang terkandung di dalamnya. Kyai Jamil pun menjelaskan berbagai hal yang bisa ditadabburi pada perayaan milad Daqu tahun ini. Salah satunya adalah angka 18 yang merupakan urutan Surat Al-Kahfi dalam Al-Qur’an.
Dalam Surat Al-Kahfi terdapat berbagai kisah yang bisa dijadikan bahan berkontemplasi saat berkhidmat di Daarul Qur’an. Pertama tentang kisah Ashabul Kahfi. Kisah sekelompok anak muda yang luar biasa dalam mengarungi perjalanan dakwahnya. Kisah Nabi Musa A.S yang diperintahkan oleh Allah untuk mendatangi seseorang yang jauh di sana juga memberikan pesan kepada kita agar jangan sampai pernah berhenti untuk terus belajar.
“Jangan sampai kita puas dengan pencapaian yang diberikan Allah Swt, lalu kita malah gak ngapa-ngapain. Jangan sampai sombong dengan pencapaian tersebut, karena sejatinya ini karena rahmat dari Allah Swt,” pesan Kyai Jamil di akhir sambutannya.

Pesan dari KH. Yusuf Mansur menjadi motivasi mendalam di acara tersebut. Dalam sambutannya beliau menjelaskan, saat pandemi harus menjadi momen menebar keberkahan bagi Daarul Qur’an.
Pandemi memberikan dampak yang luar biasa dalam keberlangsungan hidup manusia. Salah satunya membuat banyak anak menjadi seorang yatim. Hal ini yang mendorong Daarul Qur’an untuk mengembangkan sebuah aplikasi untuk membantu para anak yatim tersebut. Nantinya aplikasi tersebut akan diberi nama Yatim Nusantara. Program ini akan dikembangkan oleh PPPA Daarul Qur’an melalui platform pppa.id serta sedekahonline.com
“Yang ini kita gak boleh kalah. Kita berlomba-lomba. Bukan buat nama kita. Tapi ini menjadi yang pertama dan pahalanya buat kita semua,” ucap Kyai Yusuf Mansur.
Program ini akan didukung melalui aplikasi digital sehingga informasi keberadaan yatim lebih cepat sampai. Salah satu rencana programnya akan bekerjasama dengan para kurir dalam menyalurkan makanan tiga kali sehari. Selain itu, nantinya aplikasi ini dibuat versi internasional.
Kyai Yusuf juga menjelaskan, program ini merupakan hadiah yang diberikan Daarul Qur’an untuk Indonesia dan dunia.
“Milad dikasih hadiah itu biasa, tapi milad dan memberikan hadiah itu baru yang luarbiasa,” jelas beliau.
Sesuai dengan tema perayaan milad tahun ini. Sebagai tanda khidmat tersebut, kini Daarul Qur’an memiliki 50 cabang pesantren serta ribuan Rumah Tahfidz yang tersebar di penjuru negeri. Ini belum termasuk berbagai entitas di bidang lain, seperti Agroteknologi, Daqu Bisnis Nusantara, dan lainnya.

Meski digelar secara virtual, acara ini tetap berlangsung meriah. Berbagai doorprize dibagikan untuk peserta yang dapat menjawab pertanyaan dari para pimpinan. Sebagai hiburannya, mini konser pun ikut ditampilkan.