Program Merdeka Belajar yang salah satunya berupa beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, membantu mahasiswa dari keluarga menengah bawah untuk menempuh pendidikan tinggi dalam meraih cita dan impian yang tanpa hambatan. Agar beasiswa tepat sasaran, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV lakukan survey ke rumah mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah pada Selasa (14/12).
KIP-Kuliah adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi mahasiswa lulusan SMA/Sederajat yang memiliki potensi akademik yang baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan hadirnya beasiswa KIP-Kuliah ini diharapkan mampu memberikan akses kepada seluruh siswa/i di Indonesia yang terkendala biaya untuk menggapai cita-cita melalui pendidikan perguruan tinggi. Program ini adalah salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan meningkatkan pembangunan Sumber Daya Manusia melalui berbagai upaya cerdas, sehingga perlu dilakukan survei kepada mahasiswa penerima beasiswa agar tujuan dari program ini tepat sasaran dan dapat diwujudkan.
Kegiatan survey ini dilakukan dengan mendatangi langsung rumah mahasiswa penerima beasiswa, Abdul Fahri (22) dan Assyifa Aulia Syanzani (18) yang berlokasi di daerah Cipondoh, Kota Tangerang. Dalam hal ini, Ibu Gina Indriani, S. Si., M.T., selaku Kepala Sub Koordinator Pendidikan dan Tenaga Kependidikan LLDIKTI IV yang didampingi oleh Bapak Juhara, Bapak Patu Rochman, dan Bapak Dodi ikut serta untuk men-survey rumah mahasiswa. Tidak hanya itu, turut serta juga Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STMIK Antar Bangsa, Ustadz Annur Fajri, Ph.D., dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Bapak Subhiyanto, M.Kom.
Dalam penjelasannya, Ibu Gina sangat berharap kepada setiap mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah agar dapat memanfaatkan secara maksimal beasiswa yang telah diberikan untuk bisa menggapai cita-cita serta impian.
“Kami berharap untuk mahasiswa para penerima beasiswa KIP kuliah ini agar memanfaatkan sebaik-baiknya beasiswa yang sudah diterima. Manfaatkan beasiswa ini, tidak semua orang bisa peroleh. Jadi dengan diperolehnya beasiswa ini silahkan kuliah dengan sebaik-baiknya, raih prestasi setinggi mungkin, gapai cita-citanya, dari sekarang silahkan diwujudkan dengan semangat. Mungkin sekarang bisa bersusah payah, sekarang itu saatnya berjuang, nanti ingat di depan itu ada sesuatu yang indah buat kalian penerima beasiswa KIP,” ucap beliau ketika dimintai keterangan usai kegiatan survey pada Selasa (14/12).
Lebih lanjutnya, ia menegaskan juga kepada mahasiswa agar selalu mengupdate informasi terkini mengenai beasiswa KIP Kuliah. Dan ia berpesan agar mahasiswa tidak lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah diperoleh.
“Kemudian juga untuk selalu mengupdate informasi terkini. Silahkan perluas wawasan, perluas informasi. Silahkan untuk berprestasi, jadilah mahasiswa yang berprestasi, manfaatkan, syukuri semua yang sudah diberikan oleh Allah melalui beasiswa ini. Jadi jangan berpikir dengan keadaan yang sangat terbatas terus kita jadi terkungkung, tapi kita harus berpikir gimana caranya bisa menembus semua batas-batas yang ada, raihlah mimpi setinggi-tingginya,” lanjutnya.
Saat ditemui di rumahnya, orangtua dari Abdul Fahri dan Assyifa sangat bangga dan bersyukur sekali dengan adanya beasiswa ini, tampak terlihat raut wajah kebahagiaan itu ketika melihat anaknya bisa mengeyam pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Namun, untuk tetap bisa mendapatkan beasiswa itu hingga tamat, Fahri dan Assyifa harus mempertahankan prestasi akademik dengan Nilai Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata di atas 3,00. Dengan adanya program Merdeka Belajar ini diharapkan dapat mencetak generasi unggul bangsa yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing.