Manfaatkan Moment Akhir Tahun, BEM Antar Bangsa dan LDK Abror Gelar Acara Muhasabah

Manfaatkan moment akhir tahun, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Antar Bangsa dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Abror gelar Muhasabah Tahunan yang berlangsung secara hybrid di Aula Lt.3 Gedung Sekolah Tinggi Manajamen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa Tangerang dan disiarkan melalui platform Zoom Meeting pada Jum’at (24/12).

Acara yang mengangatkan tajuk “Recovery Together, Recovery Stronger in the New Year” turut menghadirkan Ketua Dewan Syariah Daarul Qur’an, KH. Ahmad Kosasih, M.A., dan Ketua Program Pendidikan Al-Qur’an STMIK Antar Bangsa, Ustadz Muhammad Bisyri, M.Pd., dalam memberikan hikmah-hikmah dan pesan inspiratifnya kepada seluruh mahasiswa.

Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Ibu Kusuma Hati, M.M., M.Kom., Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Ustadz Annur Fajri, Ph.D., dan Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Bapak Subhiyanto, M.Kom.

Pada pernyataannya, Ketua Pelaksana Muhasabah, Muhammad Syarif Aziz menghaturkan rasa terima kasihnya kepada seluruh civitas STMIK Antar Bangsa. Ia mengakui bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh BEM dan LDK itu bertujuan sebagai media untuk berintrospeksi diri selama satu tahun silam.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh dosen dan seluruh panitia yang telah membantu terselenggaranya acara ini. Tujuan dari acara ini dilaksanakan sebagai wadah introspeksi diri, penguatan motivasi, serta pendekatan agama melalui kegiatan acara muhasabah,” ungkap Syarif ketika memberikan sambutannya di Aula STMIK Antar Bangsa pada Jum’at (24/12).

Lebih lanjutnya, mahasiswa semester satu itu berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan keyakinan setiap diri mahasiswa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Kegiatan muhasabah ini bertujuan juga memberikan keyakinan kepada mahasiswa, memberikan kemudahan mental yang kuat, selalu yakin kepada Allah. Harapan saya setelah acara ini semoga mahasiswa yang hadir dapat meningkatkan keyakinannya kepada Allah,” lanjutnya.

Pada moment yang sama, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, ustadz Annur Fajri, Ph.D., sangat menyambut baik kegiatan ini. Tidak hanya itu, beliau menegaskan juga bahwa kegiatan muhasabah ini menjadi moment bagi mahasiswa untuk dapat memperbaiki setiap langkah di tahun yang akan mendatang.

“Yang kita harapkan di sini adalah ruh untuk kita senantiasa men-charger keimanan kita. Walaupun tidak hanya pada hari ini, tapi kita anggap sebagai momentum, kesempatan, peluang, kita sama-sama memperbaiki langkah-langkah kita ke depan. Semoga untuk tahun depan lebih baik daripada tahun sebelumnya,” terang ustadz Fajri.

Beliau berpesan juga agar mahasiswa dapat mengembangkan segala potensi yang ada agar harapannya bisa bangkit dan maju bersama-sama.

“Karena kita di sini kita berharap tidak individu, mahasiswa STMIK untuk maju ke depan kita tidak mau antum maju satu-satu, tapi maju semua. Jadi harapannya, bangkitnya sama-sama, menjadi kuatnya juga sama-sama, yang paling terpenting adalah niat kita untuk senantiasa melakukan segala sesuatu lillahi ta’ala,” lanjut beliau.

Di moment akhir tahun ini, Ketua Dewan Syariah Daarul Qur’an turut memberikan materinya mengenai refleksi akhir tahun. Beliau menerangkan bahwa hidup di dunia tak sepadan dengan usia bumi dan alam semesta. Dari hal itu beliau berpesan agar setiap manusia dapat menggunakan kesempatan hidup dengan sebaik mungkin.

“Kesempatan kita hidup di muka bumi ini cukup singkat, jika dibanding umur bumi yang dikatakan mencapai empat setengah milyar tahun, apalagi kalo dibandingkan dengan alam semesta yang sudah berusia tiga belas setengah milyar tahun. Kalo kita hidup hanya tujuh puluh tahun tidak seberapa. Tapi dengan umur yang pendek tersebut, Allah memberikan kita bekal sama bekal akal, yang kedua diberikan Al-Qur’an, kemudian dikirim Rasul, dan itu cukup untuk membuat prestasi di muka bumi ini. Sehingga menciptakan kebahagiaan di akhirat,” ucap Kyai Kosasih.

Lebih lanjutnya, beliau membahas juga mengenai kemajuan teknologi yang dapat digunakan mahasiswa sebagai sarana dalam berdakwah. Kini, masyarakat dapat mengakses secara mudah materi-materi dakwah hanya melalui gawai yang digenggamnya.

“Kemajuan teknologi memberikan kemudahan dalam berdakwah, menyampaikan ajaran-ajaran islam kepada khayalak ramai di manapun mereka berada. Baik dari segi kuantitas, dakwah-dakwah disiarkan setiap waktu, dan masyarakat pengguna gawai ini dapat mendengarkan dan mengakses setiap saat mereka mau,” lanjut beliau.

Di akhir materinya, Kyai Kosasih menjelaskan bahwa peran teknologi sangat efektif dan potensial bagi seorang muslim dalam menyebarkan pesan-pesan dakwah. Sehingga nilai-nilai dakwah dapat tersampaikan secara cepat.

“Peran teknologi dalam menyebarkan dakwah sangat efektif sekali. Dakwah melalui internet ini dinilai sangat efektif dan potensial dengan alasan pertama mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap. Kedua, pengguna internet meningkat tajam, berarti berpengaruh positif dalam misi dakwah. Ketiga, pakar dan ulama bisa lebih konsentrasi dalam menyampaikan materi dakwahnya,” tutup Kyai Kosasih.

Pada kesempatan itu, Ketua Program Pendidikan Al-Qur’an, ustadz Muhammad Bisyri, M.Pd., menjelaskan mengenai makna dari muhasabah itu sendiri. Dari makna itulah mahasiswa dapat melakukan penilaian dan evaluasi terhadap dirinya masing-masing.

“Periksalah, instropeksi, koreksi, nilai diri kalian sebelum kita dinilai, dievaluasi oleh Allah di yaumil hisab. Dari sini setidak-tidaknya istilah muhasabah mengatakan bahwa ia bermakna satu kegiatan di mana kita melakukan upaya mengajak diri, upaya menilai diri, upaya mengevaluasi diri, upaya untuk menginstropeksi diri untuk diketahui sejauh mana pencapaian kita. Atau sebaliknya, sejauh mana kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita,” ujar ustadz Bisyri dalam pemaparannya.

Dari kegiatan muhasabah ini beliau berharap agar setiap langkah dan tujuan di hari mendatang dapat lebih baik lagi. Sehingga makna dari muhasabah itu sendiri dapat dirasakan oleh setiap mahasiswa.

“Harapannya tentu saja dengan kita bermuhasabah lantas kita tahu apa yang harus kita lakukan di hari-hari mendatang. Kenapa ini perlu? Karena itu kita menjadi pribadi yang semakin hari semakin baik,” lanjut beliau.

Meski digelar secara hybrid, acara muhasabah ini tetap berlangsung meriah. Berbagai doorprize dibagikan untuk peserta yang bertanya. Sebagai hiburannya, mini konser berupa musikalisasi puisi pun ikut ditampilkan di acara tersebut.

Artikel Lainya

Artikel By

Artikel Terkait