BEM dan LDK STMIK Antar Bangsa Gelar Maulid Nabi Secara Daring

 

Pada hari Jum’at, 20 November 2020, BEM Antar Bangsa bersama LDK Abror berkolaborasi menggelar acara Maulid Nabi secara daring (Online).

Acara yang mengangkat tema “Hadirnya Membawa Cahaya Kebahagiaan” itu dihadiri oleh lebih dari 50 mahasiswa dan dosen STMIK Antar Bangsa. Acara dimulai dengan penayangan vidio hadroh dan dilanjutkan dengan pembacaan maulid nabi oleh mahasiswa STMIK AB.

Acara yang berlangsung secara daring itu disambut baik oleh Dosen dan Ketua kampus. Dalam sambutannya, Ustadz Tarmizi As Shidiq, S.E., M. Ag (Ketua STMIK AB) mengajak mahasiswa untuk dapat memiliki rasa kebanggaan terhadap identitas sebagai mahasiswa STMIK AB.

“Buat mahasiswa STMIK, maka hal ini saya selalu bicara bahwa Anda semua harus bangga menjadi mahasiswa STMIK Antar Bangsa dan itu selalu saya sampaikan. Karena kebanggan itulah yang akan membawa Anda menjadi cinta,” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa mahasiswa harus memiliki semangat tinggi untuk terus belajar sejarah.

“Para mahasiswa semuanya, perlu digaris bawahi bahwa belajar sejarah itu adalah pelajaran yang menurut saya sangat bagus untuk para mahasiswa. Karena kalo Anda-Anda semua melihat siklus dunia, atau siklus perkembangan dunia secara umum, itu apapun yang terjadi di hari ini pernah terjadi di masa-masa lalu,” lanjut ustadz Tarmizi.

Di akhir sambutannya, ustadz Tarmizi menyampaikan kepada mahasiswa agar memiliki rasa percaya diri saat ikut serta di forum-forum nasional maupun internasional.

“Anda di forum-forum nasional, atau di forum-forum internasional, atau di forum-forum lainnya, Anda harus bangga menjadi anak-anak STMIK Antar Bangsa. Jangan pernah merasa bahwa Anda menjadi anak-anak mahasiswa dari kampus-kampus yang menurut Anda itu biasa-biasa saja. Anda itu luarbiasa, Anda itu hafidzh, Anda itu IT, Anda itu punya agama, Anda itu punya sesuatu yang sangat luarbiasa,” tutupnya.

Acara yang berlangsung kurang lebih 120 menit itu menghadirkan K.H. Ahmad Jameel (Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an) sebagai narasumber utama. Dalam acara tersebut, beliau menyambung apa yang disampaikan oleh Ustadz Tarmizi saat memberikan sambutan perihal akan pentingnya generasi muda muslim untuk terus belajar sejarah.

“Bahwa memang penting sekali bagi kita untuk belajar sejarah. Kalo kita gak ngerti sejarah, gak tahu apa yang harus kita lakukan ketika mendapati masalah. Padahal Al-Qur’an sendiri isinya kebanyakan itu adalah kisah, sejarah umat-umat terdahulu,” ujar beliau.

Saat penjelasan materi, K.H Ahmad Jameel sempat menyinggung kaum barat yang hendak merusak islam melalui sejarah.

“Yang terjadi saat ini adalah kita kurang selektif terhadap bacaan. Terhadap literasi kita. Jangan-jangan sejarah yang kita baca itu sejarah yang memang diciptakaan sengaja oleh orang-orang yang benci dengan islam,” ucapnya.

“Sadar gak? Jangan-jangan kita gak sadar. Sejarah yang memang sengaja dipilah-pilih agar ada beberapa poin-poin yang menguatkan kita tambah cinta kepada baginda Rasul, menampakkan kita semakin beriman kepada Allah dan Rasulullah, dan kemudian juga mendapatkan kita semakin cinta kepada agama ini, hal itu kemudian mulai disingkirkan,” lanjutnya.

Di akhir materinya, K.H. Ahmad Jameel mengajak kepada para peserta yang hadir untuk memperbanyak membaca sholawat sebagai cara kita untuk menebus dosa-dosa.

“Maka perbanyak sholawat, untuk menutupi itu semua, kita perbanyak sholawat,” tutupnya.

Dengan diselenggarakannya acara Maulid Online ini diharapkan pasca kegiatan ini, generasi muda islam memiliki sikap izzah dan iffah pada agama islam.

Penulis: Farhan Ramadhan

Artikel Lainya

Artikel By

Artikel Terkait