Home Blog Page 36

BEM dan LDK STMIK Antar Bangsa Gelar Maulid Nabi Secara Daring

 

Pada hari Jum’at, 20 November 2020, BEM Antar Bangsa bersama LDK Abror berkolaborasi menggelar acara Maulid Nabi secara daring (Online).

Acara yang mengangkat tema “Hadirnya Membawa Cahaya Kebahagiaan” itu dihadiri oleh lebih dari 50 mahasiswa dan dosen STMIK Antar Bangsa. Acara dimulai dengan penayangan vidio hadroh dan dilanjutkan dengan pembacaan maulid nabi oleh mahasiswa STMIK AB.

Acara yang berlangsung secara daring itu disambut baik oleh Dosen dan Ketua kampus. Dalam sambutannya, Ustadz Tarmizi As Shidiq, S.E., M. Ag (Ketua STMIK AB) mengajak mahasiswa untuk dapat memiliki rasa kebanggaan terhadap identitas sebagai mahasiswa STMIK AB.

“Buat mahasiswa STMIK, maka hal ini saya selalu bicara bahwa Anda semua harus bangga menjadi mahasiswa STMIK Antar Bangsa dan itu selalu saya sampaikan. Karena kebanggan itulah yang akan membawa Anda menjadi cinta,” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa mahasiswa harus memiliki semangat tinggi untuk terus belajar sejarah.

“Para mahasiswa semuanya, perlu digaris bawahi bahwa belajar sejarah itu adalah pelajaran yang menurut saya sangat bagus untuk para mahasiswa. Karena kalo Anda-Anda semua melihat siklus dunia, atau siklus perkembangan dunia secara umum, itu apapun yang terjadi di hari ini pernah terjadi di masa-masa lalu,” lanjut ustadz Tarmizi.

Di akhir sambutannya, ustadz Tarmizi menyampaikan kepada mahasiswa agar memiliki rasa percaya diri saat ikut serta di forum-forum nasional maupun internasional.

“Anda di forum-forum nasional, atau di forum-forum internasional, atau di forum-forum lainnya, Anda harus bangga menjadi anak-anak STMIK Antar Bangsa. Jangan pernah merasa bahwa Anda menjadi anak-anak mahasiswa dari kampus-kampus yang menurut Anda itu biasa-biasa saja. Anda itu luarbiasa, Anda itu hafidzh, Anda itu IT, Anda itu punya agama, Anda itu punya sesuatu yang sangat luarbiasa,” tutupnya.

Acara yang berlangsung kurang lebih 120 menit itu menghadirkan K.H. Ahmad Jameel (Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an) sebagai narasumber utama. Dalam acara tersebut, beliau menyambung apa yang disampaikan oleh Ustadz Tarmizi saat memberikan sambutan perihal akan pentingnya generasi muda muslim untuk terus belajar sejarah.

“Bahwa memang penting sekali bagi kita untuk belajar sejarah. Kalo kita gak ngerti sejarah, gak tahu apa yang harus kita lakukan ketika mendapati masalah. Padahal Al-Qur’an sendiri isinya kebanyakan itu adalah kisah, sejarah umat-umat terdahulu,” ujar beliau.

Saat penjelasan materi, K.H Ahmad Jameel sempat menyinggung kaum barat yang hendak merusak islam melalui sejarah.

“Yang terjadi saat ini adalah kita kurang selektif terhadap bacaan. Terhadap literasi kita. Jangan-jangan sejarah yang kita baca itu sejarah yang memang diciptakaan sengaja oleh orang-orang yang benci dengan islam,” ucapnya.

“Sadar gak? Jangan-jangan kita gak sadar. Sejarah yang memang sengaja dipilah-pilih agar ada beberapa poin-poin yang menguatkan kita tambah cinta kepada baginda Rasul, menampakkan kita semakin beriman kepada Allah dan Rasulullah, dan kemudian juga mendapatkan kita semakin cinta kepada agama ini, hal itu kemudian mulai disingkirkan,” lanjutnya.

Di akhir materinya, K.H. Ahmad Jameel mengajak kepada para peserta yang hadir untuk memperbanyak membaca sholawat sebagai cara kita untuk menebus dosa-dosa.

“Maka perbanyak sholawat, untuk menutupi itu semua, kita perbanyak sholawat,” tutupnya.

Dengan diselenggarakannya acara Maulid Online ini diharapkan pasca kegiatan ini, generasi muda islam memiliki sikap izzah dan iffah pada agama islam.

Penulis: Farhan Ramadhan

Prestasi Untuk Kampus IT nya Daarul Quran

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa tiada henti nya menorehkan prestasi, salah satunya di bidang akademik. Pada gelaran Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SEMNASTIK) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), mahasiswa memberikan makalahnya.

Acara yang mengusung tema “Peningkatan SDM Unggul Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berbasis TIK untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa” ini merupakan rangkaian kegiatan dari Rakornas APTIKOM pada tahun 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 4-5 November 2020 secara daring (virtual).

Kampus yang berusia 13 tahun ini cukup aktif mengikutikegiatan dalam skala Nasional. Tercatat sudah 2 kali STMIK Antar Bangsa turut berkontribusi dalam seminar ini. Kontribusi pertama diikuti pada tahun 2019 dan dilanjutkan dengan kontribusi kedua pada tahun 2020.

Pada hari Kamis, 5/11/2020, dua mahasiswi dari Program Studi Sistem Informasi menjadi perwakilan STMIK Antar Bangsa untuk dapat mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan civitas dari perguruan tinggi lainnya. Mereka adalah Firda Devia Putri dan Usna Widayanti.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, mahasiswi yang bernama Firda Devia Putri mempresentasikan hasil papernya. Hasil dari penelitiannya selama ini ia tuangkan ke dalam paper dengan judul “Model Fuzzy MADM Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Bantuan Program Layanan Mustahik Pada Laznaz PPPA Daarul Qur’an.”

Sedangkan mahasiswi yang bernama Usna Widayanti menuangkan hasil penelitiannya ke dalam paper dengan judul: “Penerapan Metode Simple Multy Attribute Rating Technique (Smart) Pada Seleksi Penerimaan Beasiswa Tahfidz.”

Hasil dari paper tersebut selanjutnya akan diterbitkan pada Prosiding Nasional bersama dengan penulis paper lainnya dari kampus yang berbeda.

Harapan ke depannya semoga banyak mahasiswa STMIK Antar Bangsa yang berprestasi dalam skripsi dan penelitiannya. Sehingga harapannya akan banyak bibit-bibit muda yang akan membesarkan nama STMIK Antar Bangsa untuk ikut andil dalam berkontribusi mencerdaskan bangsa.

SAMBUT MAHASISWA BARU, BEM STMIK ANTAR BANGSA GELAR ACARA “YUK TA’ARUFAN” SECARA DARING

Pada hari Minggu, 18 Oktober 2020, BEM STMIK Antar Bangsa bersama Himpunan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menggelar acara “Yuk Ta’arufan” secara virtual. Acara yang berlangsung secara daring itu disambut baik oleh mahasiswa baru.

Acara yang berlangsung kurang lebih 150 menit itu diselenggarakan melalui platform Zoom. Acara yang mengangkat tema: “Mengenal Lebih Dekat Dengan BEM, HIMA, dan UKM” ini diikuti oleh lebih dari 50 mahasiswa baru. Tidak hanya itu, pengurus Hima dan UKM pun ikut hadir dalam acara tersebut. Terbilang ada 2 Hima dan 5 UKM yang ikut serta dalam acara yang digagas oleh BEM. 2 Hima tersebut antara lain; Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (Himti) dan Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (Himsi). Dan 5 UKM itu antara lain; LDK (Lembaga Dakwah Kampus), Silat, Futsal, Badminton, dan Language Council.

Tidak hanya pengurus BEM, Hima, UKM, dan mahasiswa baru saja yang hadir pada acara virtual tersebut, ikut serta juga Ustadz. Tarmizi, S.E., M.Ag. (Ketua STMIK Antar Bangsa) dan Ustadz Annur Fajri, Ph.D (Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan).

Dalam sambutannya, Ketua STMIK Antar Bangsa, Ustadz Tarmizi mengajak mahasiswa baru untuk dapat memiliki rasa kebanggaan terhadap identitas sebagai mahasiswa STMIK Antar Bangsa.

“Yang harus diperhatikan mahasiswa adalah, harus memiliki kebanggaan terhadap identitas sebagai mahasiswa STMIK Antar Bangsa,” ucapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa menjadi mahasiswa harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga mampu untuk bersaing dengan kampus-kampus lain.

“Kepedean itu lahir dari kita sendiri. Jadi, Anda jangan merasa kecil ketika bertemu dengan kampus yang memang memiliki nama besar. Karena yang dinilai itu prestasinya,” tambah Ustadz Tarmizi.

Ustadz yang sekaligus pengurus Daarul Qur’an itu menutup sambutannya dengan mengajak para mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.

“Yang harus diperhatikan saat menjadi mahasiswa itu harus menjadi perintis, dan pembaharu. Menciptakan inovasi-inovasi baru. Dan semangatlah bagi teman-teman mahasiswa. Ikuti kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, dan ini insya Allah akan bermanfaat untuk ke depannya,” tutupnya.

Setelah sambutan dari Ketua STMIK Antar Bangsa selesai, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ustadz Annur Fajri, Ph.D. Di awal sambutannya, alumni lulusan  Internasional Islamic University Malaysia itu mengungkapkan rasa kebanggaanya terhadap mahasiswa baru atas kehadirannya.

“Bagi adik-adik mahasiswa, teman-teman mahasiswa yang telah tergabung di STMIK Antar Bangsa pada tahun 2020, ini suatu kebanggan bagi bapak pribadi. Kebanggan pertama adalah kita bersyukur dalam kondisi pandemi ini, kita masih bisa berkumpul. Yang kedua, bapak mengucapkan ahlan wa sahlan di kampus STMIK Antar Bangsa,” ujarnya.

Dalam sambutannya, beliau memberitahu kepada para mahasiswa bahwa kampus STMIK Antar Bangsa memiliki 2 keunggulan yang tidak dimiliki oleh kampus lain.

“Kita memiliki 2 keunggulan yang tidak dimiliki oleh kampus lain. Yang pertama adalah; Knowledge to manage system, dan yang kedua adalah Knowledge to manage self. Jadi, dari 2 aspek ini, alhamdulillah kampus kita senantiasa memotivasi mahasiswanya untuk memahami 2 konsep ini,” ucapnya.

Tidak hanya itu, beliau selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan mengajak mahasiswa baru untuk ikut aktif dalam kegiatan organisasi, baik dalam bidang seni, olahraga, maupun ilmu terkait mata kuliah.

“Karena organisasi adalah nuansa atau lapangan bagi kita untuk dapat bekerja sama, dan melatih sofskill kita. Inilah wadah kita untuk mengeluarkan segala potensi diri yang dimiliki. Semoga adik-adik mahasiswa yang hadir pada pertemuan ini, bisa memilih, bisa mengikuti, serta bisa aktif dalam organisasi-organisasi yang ada di STMIK Antar Bangsa,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Dika Aryana selaku Presiden Mahasiswa itu menyampaikan pidatonya dalam kegiatan yang bertajuk membangun kedekatan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa tingkat atas.

“Mahasiswa itu harus menjadi agen perubahan. Yang tadinya tidak baik, menjadi baik. Yang tadinya baik, menjadi lebih baik. Dan yang harus kita ingat itu adalah bahwa mahasiswa itu harus berpikir kritis, tapi tetap dengan moral yang tidak krisis,” ucap Dika Aryana.

Dalam pidatonya, mahasiswa semester 5 itu mengutip pernyataan dari Bapak Proklamator RI. “Menjadi mahasiswa itu, hati dan pikirannya masyarakat,” ucapnya.

Di akhir pidatonya, mahasiswa asal Cirebon itu menuturkan pesannya kepada teman-teman mahasiswa lainnya. Ia menuturkan bahwa menjadi pemuda jangan memiliki rasa takut untuk bermimpi.

“Jangan pernah takut untuk bermimpi. Kalaupun mimpi Anda gagal, bukan hal yang buruk. Yang paling penting itu bukan orang yang gagal meraih mimpi, tapi orang yang telah lupa cara bermimpi,” ujar Dika.

Acara ta’arufan terus berlanjut dengan pemaparan dari setiap Hima dan UKM. Dengan diwakili oleh setiap Ketua, presentasi dan persembahan yang mereka lakukan berjalan dengan lancar.

Di akhir acara, Alda Maulidya selaku Master Ceremony pada kegiatan ini mengajak mahasiswa baru untuk ikut bergabung bersama Hima dan UKM. Karena setelah acara ini selesai, akan ada follow up dari setiap Hima dan UKM yang mereka pilih.

Oleh: Farhan Ramadhan

STMIK ANTAR BANGSA GELAR KULIAH UMUM BERSAMA USTADZ YUSUF MANSUR

Pada hari minggu, 11 Oktober 2020, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa menggelar Kuliah Umum perdana di semester ganjil ini bersama Ustadz Yusuf Mansur, atau yang sering disapa dengan UYM.

Acara yang berlangsung selama 60 menit ini diselenggarakan melalui channel Youtube; Yusuf Mansur New. Acara yang mengangkat tema; “Cahaya Di Atas Cahaya” ini diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa dari tiga kampus yang berbeda, seperti; STMIK Antar Bangsa, Institut Daarul Qur’an, dan Universitas Mahakarya Asia. Program yang dicanangkan oleh tiga perguruan tinggi ini akan berlangsung secara intensif setiap hari minggu, pukul 16.00 WIB.

Dalam pemaparannya, Ustadz Yusuf Mansur menyampaikan secara sekilas tentang pokok materi yang membahas cahaya di atas cahaya.

“Iringi diri ini dengan cahaya ilahi, insya Allah dengan mengiringi diri kita dengan cahaya ilahi, kita dapat melihat opertunity atau peluang yang tidak bisa dilihat orang, pemikiran yang tidak pernah dipikirkan orang lain, hatinya bisa memiliki perasaan yang tidak bisa di miliki oleh orang,” ucapnya.

Tidak hanya itu, beliau juga menambahkan bahwa setiap diri kita harus menjadi cahaya yang mencahayakan orang lain.

“Jadilah cahaya yang bisa mencahayakan orang lain,” tambahnya.

Di dalam ceramahnya, beliau mengajak kepada semua mahasiswa yang hadir untuk membaca Al-Qur’an surat An-Nur ayat 35 secara bersama-sama. Dengan diawali pembacaan oleh beliau, lalu diikuti oleh seluruh mahasiswa yang hadir, ayat itu menjelaskan tentang perumpaan cahaya yang mampu menyadarkan seorang hamba akan kebesaran Allah Swt.

Beliau juga menuturkan bahwa apa yang membuat diri seseorang sulit untuk mendapatkan kebahagiaan adalah dengan adanya kegelapan yang masih bersarang dalam diri seseorang.

“Kegelapan dalam diri kita, kegelapan dalam hati, mata telinga yang selalu zholim, itu membuat diri kita susah bahagia atau susah mendapatkan apa yang kita inginkan,” ujarnya.

Di akhir pemaparannya, beliau menuturkan bagaimana caranya seorang hamba bisa mendapatkan cahaya tersebut.

“Gimana cara mendapatkan cahaya tersebut? Dengan cara sholatnya dikencengin, fardhunya jangan sampai ditinggal, sunnahnya ditunaikan, insha Allah cahaya pasti akan datang,” ucapnya dengan nada khasnya.

Sebelum acara selesai, beliau mengingatkan kepada seluruh mahasiswa; STMIK Antar Bangsa, Institut Daarul Qur’an, serta Universitas Mahakarya Asia untuk selalu mengikuti acara kuliah umum ini secara rutin setiap minggu di channel youtube; Yusuf Mansur New.

 

By: Farhan Ramadhan.

Nadiem Makarim Hingga Yusuf Mansur Buka Perkuliahan STMIK Antar Bangsa

0

Sebanyak 150 mahasiswa baru mengikuti pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau PKKMB STMIK AB (Antar Bangsa) secara virtual yang ditayangkan di Youtube Channel Antarbangsa, Sabtu (19/9/2020). Semasa pandemi, kegiatan pendidikan memang banyak dilaksanakan secara virtual, hal itu juga sesuai arahan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.

Pak Nadiem sekaligus jadi tamu spesial di acara tersebut. Lewat sebuah video, ia menyampaikan pesan pada seluruh mahasiswa baru STMIK AB.

“Pembelajaran daring harus diadaptasikan. Kondisi ini diharapkan dapat memicu kreatifitas dan Inovasi dari semua pihak” bukanya.

“Pendidikan harusnya berpusat pada kemerdekaan dan kemandirian belajar untuk mendapat nilai hidup yang berguna bagi keluarga, masayarakat dan bangsa” lanjutnya sekaligus mendorong adanya inovasi di setiap sektor pendidikan. “Ubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar. Untuk bisa berkarya dimanapun tempat kita berada, bukan hanya kuliah untuk bekerja” pesannya untuk seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia.

Acara makin spesial dengan hadirnya jajaran pimpinan Daarul Qur’an. Mulai Kepala Direkotorat Pendidikan, Ustadz Ahmad Jamil, Ketua STMIK AB, Ustadz Tarmizi serta Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur. Mereka berharap kampus IT nya Daarul Qur’an ini bisa jadi garda terdepan pengembangan teknologi demi kemajuan agama, bangsa dan negara.

Harapan besarnya, semua mahasiswa STMIK bisa menjadi orang “besar”. Ustadz Tarmizi menyampaikan 3 pesan untuk memperoleh semua tujuan itu. Setiap mahasiswa harus punya mimpi menjadi besar, visi STMIK yang visioner harus diresapi secara mendalam serta ikut porogram Simpul Daqu sebagai pengembangan keahlian mereka dalam berbisnis. “Saat anda masuk STMIK AB berarti anda masuk dari bagian dream 5 benua, dreamnya Daarul Qur’an”, pesannya.

Harapan itu beriringan dengan spesialisasi mereka dalam bidang IT. Sebagaimana yang kita tau, seluruh sektor saat ini berintegrasi dengan IT. Hal itu yang diungkapkan Ustadz Jamil, seraya mengutip tafsir kata dalam Al-Qur’an yakni “Sulthon” yang dapat diartikan sebagai pengusaan bidang teknologi.

“Dulu orang ga berfiikir bakal ada acara kayak begini. Lalu teknologi berkembang. Daqu hadir dengan STMIK AB nya sebagai bagian dari sejarah perkembangan teknologi. Kita ingin menjadi bagian dari solusi. Kita harus jadi pemain, kita harus jadi aktor” terangnya.

Semangat mahasiswa baru makin membara karena motivasi dari sang guru besar, KH Yusuf Mansur. UYM, sapaan akrabnya, terus mendorong agar semua mahasiwa memili mindset pengusaha dan pemimpin yang skalanya global. Dengan dua keahkian tersebut, Insya Allah Dream 5 Benua itu bisa terwujud.

“Eksekusinya satu demi satu bisa tersusun, terprogram dan terkurikulum. Sampai akhirnya semua bisa menjelma menjadi besar di industri IT termasuk di dunia kepemimpinan. Masjid, mushola, majelis taklim, yang bahkan tingkatnya raya, kota, provinsi bahkan Indonesia. Yuk kita menuju kepada pengusaha, pedagang pebisnis yang kelasnya global. Nanti juga ke kepemimpinan. Minimal kita ubah dulu mindset kita, kita bikin tahapan-tahapan yang jelas dan masuk akal, hingga terus sampai akhir hayat kita” terangnya.

Semangat itu, kata beliau, juga harus didorong dengan ketaatan kita pada Allah SWT. “Bahagialah yang masuk STMIK AB. Ada alumni kita yang penghasilannya ratusan juta rupiah, beli rumah cash, punya tanah, berkeluarga. Ekonomi saat pandemi malah naik. Secara ini kan bisa disistemin. Masa cuma berlaku buat satu atau dua person aja. Orang tuhannya adalah tuhan semua kok. Kalo gitu kan ada yang salah sama kita-kuta juga gitu loh. Pokoknya ikutin aja, Insya Allah lah, jadi (orang besar) udah. Mudah-mudahan tahun ke dua bisa ngumrohin orang, tahun ke tige beliin rumah buat diri sendiri dan orangtua” harapnya pada seluruh mahasiswa STMIK AB yang istiqomah ikut kapal besar Daarul Qur’an yang siap berlayar hingga ke seantero bumi.

Satu alumni yang diceritakan adalah Apap Andriana, yang sekarang tinggal di Melbourne, Australia, bersama sang istri. Almuni tahun 2019 ini bekerja di salah satu perusahaan penyedia daging halal dan juga memiliki bisnis makanan ringan.

Pada seluruh mahasiswa baru STMIK AB ia berpesan, “Banyak anak-anak Indonesia yang belum punya kesempatan seperti anda. Gunakan kesempatan itu sebaik mungkin. Jadilah mahasiswa yang aktif, kreatif. Jadilah mahasiswa yang aktif di semua organisasi. Karena negara kita tercinta ini memerlukan mahasiswa-mahasiswa yang membawa kemajuan dan perubahan. Dan jadilah anda bagian di dalamnya.”

MAHASISWA STMIK ANTAR BANGSA SUKSES MEMBUKA BISNIS MIE AYAM

Besarnya pengeluaran yang dibutuhkan mahasiswa sekarang, membuat sebagian besar dari mereka memilih untuk berbisnis. Banyak dari mereka yang memutuskan berbisnis online, mulai dari menjadi reseller sampai membuka jasa.

Namun, selain memilih bisnis online, bisnis lainnya yang biasa dilakukan mahasiswa adalah membuka usaha. Thoriq Al-Islami, mahasiswa asal Tangerang ini menjadi salah satu mahasiswa yang memilih untuk membuka usaha berupa makanan.

Bertempat di CBD Ciledug, pria yang akrab disapa Thoriq ini membuka bisnisnya berupa Mie Ayam. Kecintaannya terhadap dunia wirausaha menghantarkannya dalam membangun bisnis mie ayam tersebut di Kawasan CBD Ciledug. Usaha yang berawal dari rumahan ini terus berkembang ketika pelanggan setianya semakin bertambah.

Mahasiswa semester 7 ini menuturkan perjalanannuya ketika merintis usaha Mie Ayam. “Sebelum saya membuka cabang di Ciledug, saya dan orang tua merintis bisnis ini dari rumah. Melayani tetangga dan teman-teman dari orang tua saya untuk dibuatkan pesananan mie ayam,” ujarnya. “Karena semakin banyaknya pelanggan yang pesan mie ayam kepada kami, maka kami membuka cabang yang pertama ini di CBD Ciledug,” tambahnya.

Perjalanan bisnisnya sangat menghasilkan ketika CBD Ciledug menjadi tempatnya untuk mendulang rupiah. Kawasan bisnis yang berada di jantung kota Ciledug ini menjadi salah satu tempat favorit bagi para pengusaha-pengusaha muda.

Dengan penghasilan yang dimiliki, pria yang diamanahi sebagai ketua LDK ini membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman mahasiswa lainnya dalam ikut serta di dunia wirausaha. Sampai saat ini, sudah ada 2 mahasiswa STMIK Antar Bangsa yang bekerja di kedai miliknya. Dengan bermodalkan pengalaman organisasi, Thoriq mampu membimbing dan membina teman-temannya dalam merintis sebuah usaha.

“Selain mengembangkan usaha, di sisi lain saya mencoba untuk membuka lapangan pekerjaan untuk teman-teman saya, dengan harapan agar bisa membantu teman-teman dalam mencari penghasilan,” ucapnya.

Terakhir, Thoriq berpesan untuk seluruh generasi millenial, khususnya mahasiswa STMIK Antar Bangsa agar terus bergerak dalam menggapai cita-cita. Jangan sampai kita diperdayakan oleh zaman yang semakin menggerus anak-anak muda. (Farhan)

Mahasiswa dan Wirausaha….

Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika usaha tersebut dilakukan berbarengan dengan menjadi mahasiswa. Waktu yang dimiliki pun harus dibagi antara mengurus bisnis dengan tumpukan tugas kuliah, itu pun belum lagi jika ujian semester tiba.

Dialah Jamaludin, mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa tak berpuas diri untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Malah pria kelahiran Tegal ini baru saja merampungkan sidang Kuliah Kerja Praktek (KKP) nya saat ditemui.

Beliau menciptakan alat sederhana bagi pecinta burung yaitu pemberi alat pakan otomatis yang dipresentasikan di hadapan penguji.

Pria yang akrab di sapa Jamal ini menuturkan tak mudah menjalani peran menjadi mahasiswa sekaligus pengusaha yang juga menjadi kepala keluarga dirumah sembari mendidik 2 orang anaknya. “Harus pintar pintar bagi waktu Mas,tapi kalau sudah terbiasa jadi lebih mudah dijalani”, tambahnya.

Saat ini Jamal memiliki usaha yang tengah laris dipasaran, sering kita cicipi panganan nya yaitu jamur kriwil. Apalagi panganan bahan utama nya jamur ini tengah menjadi primadona di tengah masyarakat. Tidak main main, usahanya tersebut sudah memiliki hampir 300 cabang. “Tadinya mau iseng buka sendiri aja Mas,tapi kita jajal buka kemitraan, ya Alhamdulillah malah makin banyak yang mau jadi franchise kita”, ujarnya.

Lantaran melihat peluang usaha masih terbuka lebar, pria yang memiliki 12 orang karyawan terus gencar membuka kemitraannya. Meski tidak mematok target jumlah, namun ia berharap bisa tersebar di berbagi wilayah, khususnya Jabodetabek.

Jamal mewajibkan mitranya untuk membeli bahan baku dari pusat yaitu bumbu olahan. Ia khawatir jika mengambil dari tempat lain untuk pasokan, kualitasnya akan berbeda dari standar yang ditetapkan oleh Mahasiswa yang mengambil Prodi Teknik Informatika di STMIK Antar Bangsa ini.

Setiap bulannya, mitra diperkirakan bisa menghabiskan bahan baku hingga 50 kg bahan bisa lebih jika lokasi dan tempatnya cukup ramai. Mitra pun bisa membeli jamur dari pihak pusat seharga Rp.40.000 per kilo nya.

Mahasiswa yang sudah memiliki 2 anak ini sudah sangat senang kuliah di Kampus IT nya Daarul Quran. “Disini saya ketemu orang orang sholeh Mas”, Ujarnya.

Untuk Sukses menjalankan bisnisnya, Jamal tidak  mengenal kata menyerah dan terbiasa bekerja keras. Jika memang mau ga ada alasan gak punya waktu. Doa dan usaha tetap menjadi yang utama.

Terakhir Jamal berpesan untuk seluruh mahasiswa STMIK Antar Bangsa agar mengaplikasikan ilmu nya ke dunia usaha,menciptakan lapangan kerja guna memutus rantai pengangguran.

Sebagai Kampus IT nya Daarul Quran STMIK Antar Bangsa memadukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta Daqu Method yang diantaranya Shalat berjamaah, jaga hati dan jaga sikap agar para mahasiswa memiliki cita cita setinggi langit tapi sifat membumi.(by:MHR)

KULIAH UMUM BERSAMA PROF. AHMAD MANSYUR SURYANEGARA

0

Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno pernah mengatakan dalam pidatonya, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Kalimat itu seperti sebuah pengingat yang tak bosannya selalu terngiang di telinga masyarakat Indonesia.

Paparan tentang sejarah sangat penting bagi semua elemen masyarakat Indonesia, terkhusus bagi para santri, mahasiswa, dan civitas akademika yang menjadi sentral dalam menjaga sejarah. Baik itu sejarah Indonesia maupun sejarah Islam. Apalagi, peran islam, ulama, santri, dan pesantren sangat membekas dalam terwujudnya kemerdekaan Indonesia.

Bertepatan dengan perayaan tahun baru islam 1442 H, Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara, seorang cendikiawan muslim dan pakar sejarah, sekaligus penulis buku sensasional “Api Sejarah 1 dan 2” hadir di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Tangerang pada [29/08/2020]. Acara yang bertempat di Masjid An-Nabawi Daarul Qur’an ini dihadiri oleh mahasiswa dan civitas STMIK Antar Bangsa dalam acara kuliah umum bersama Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara, dengan mengangkat tema: “Khidmat Santri untuk Negeri, dulu, kini, dan nanti.”

Acara ini dihadiri oleh Ustadz Yusuf Mansur selaku pendiri Yayasan Daarul Qur’an. Disebelah kiri paling ujung, hadir juga Ustadz Anwar Sani selaku Rektor Institut Daarul Qur’an. Kedua dari sebelah kiri, hadir juga Ustadz Tarmidzi As-Shidiq selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa. Dan di bangku paling tengah, hadir Ustadz Ahmad Jameel selaku pengurus Yayasan Daarul Qur’an.

Acara ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu santri Daarul Qur’an, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ustadz Yusuf Mansur. Dalam sambutannya, beliau menuturkan bahwa Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara adalah salah satu sumber mata air ilmu.

“Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara ini adalah salah satu sumber mata air ilmu, sumur mata air ilmu yang begitu dalam dan selalu mengalir deras memberikan manfaat,” ungkap pendiri Yayasan Daarul Qur’an itu.

Acara yang dihadiri lebih dari 150 Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an ini sangat antusias ketika Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara memaparkan bagaimana semangat yang seharusnya terbangun di setiap diri masyarakat pesantren dalam menyikapi kemerdekaan. Yang menarik adalah, menurut beliau, Indonesia sejatinya terlahir dengan filosofi islam. Hal itu tak terlepas dengan perannya para alim ulama, yang bahkan namanya tak pernah tertulis di dalam buku sejarah konvensional.

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa bendera merah putih berasal dari Rasulullah Saw. Dan yang paling mencengangkan adalah paparannya tentang lambang Pancasila. Menurutnya, perisai yang berada di dada burung garuda tersebut adalah cerminan Ka’bah lengkap dengan tempat Hajar Aswad bersemayam.

Di usianya yang hampir memasuki dekade ke 9 tak menghalangi semangat juangnya untuk mengungkapkan fakta sejarah yang mungkin belum banyak masyarakat ketahui. Beliau benar-benar membuka cakrawala baru tentang peran para ulama dalam ikut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Di akhir pembicaraanya, beliau menambahkan bahwa negara Indonesia masih bisa bertahan karena ada ulama di dalamnya.

“Allah itu berpihak pada kita. Ratusan tahun Indonesia dijajah tapi tidak hancur, karena apa? Karena ada ulama. Ulama yang tak pernah lepas dari Al-Qur’an,” jelas Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara.

Rasa Sabar dan Syukur Mengantar Dina Menjemput Mimpinya

0

Hidup jauh dari tanah kelahiran tidak membuat Ai Dina Dianati Safari (25) patah semangat dalam mengejar cita-citanya yang ingin menjadi pengajar. Berbekal keyakinan yang tinggi pada Allah swt, Ai mengiringi tahapan kehidupannya dengan rasa sabar dan syukur.

Perempuan kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat dan penyuka bulutangkis ini sejak awal ingin menjadi pengajar. Tapi jalan hidup membuatnya harus bekerja dulu semenjak lulus SMU demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Awalnya ia bekerja di restoran cepat saji selama beberapa tahun. Namun itu semua ditinggalkan karena sulitnya untuk menjalankan sholat tepat pada waktunya.

“Awalnya aku bekerja di resto cepat saji kak selama beberapa tahun,tapi disini susah untuk solat sampai akhirnya aku ga kuat sama lingkungan kerjaan yang gak ada ibadahnya sama sekali. Aku bismillah-in aja deh,semua karena Allah kak aku keluar”

Keputusan untuk keluar dari pekerjaannya ini Dina ambil berbekal nasihat dari KH Yusuf Mansur yang pernah dibacanya yakni, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

“Kata-kata itu jadi penyemangat aku disaat aku lagi down kak” tambahnya.

Ia mengaku sempat ragu untuk keluar dari pekerjannya tersebut. Karena dari penghasilannya ia bisa mengirimkan sejumlah uang ke kampung untuk kedua orangtuanya. Praktis semenjak ia melepas pekerjaannya tersebut ia tidak bisa mengirimkan uang untuk kedua orang tuanya di kampung.

Lepas dari restoran cepat saji ia mendapat tawaran untuk mengajar di Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di waktu yang bersamaan.

“Selama ga bekerja, aku ga pernah ngirimin uang ke orang tua di Tasik Kak,waktu kerja di TPQ sama PAUD kan cuma cukup untuk aku aja. Tapi Alhamdulillah sekarang semua udah normal lagi kak, aku bisa rutin kirim ke Ama-Apa di Tasik” ujarnya sambil meneteskan air mata.

 

Kini Dina tengah menyelesaikan pendidikan strata satunya di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa. Ia pun mengaku bersyukur bisa masuk ke STMIK Antar Bangsa, karena selain belajar ilmu pengetahuan ia juga bisa menguatkan iman dan ketakwaannya lewat sejumlah program keagamaan seperti tahfiz Qur’an yang didapatkan.

“Selain itu lewat Daqu Method di sini kami juga bisa tetap salat tepat waktu dan juga ditambah dengan ibadah sunah seperti salat duha, tahajud dan lainnya” ujar Dina.

Dari kisah Dina kita belajar sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan, hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda. Semua datang silih berganti, tanpa dapat selalu dinanti.

by: Muhammad Hilmy

Artikel ini sudah dimuat di : https://kumparan.com/cerita-santri/rasa-sabar-dan-syukur-mengantar-dina-menjemput-mimpinya-1tyCsClOqhj/full

Mandiri Bermartabat untuk Kampus IT nya Daarul Qur’an.

Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Antar Bangsa mengadakan Rapat Kerja Tahunan dengan tema ‘Menuju Sekolah Tinggi Yang Mandiri Dan Bermartabat’. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan pada 4 Agustus 2020 hingga 5 Agustus 2020  di Pondok Layung Resort Anyer, Kota Cilegon, Banten. Agenda tahunan ini dibuka oleh Ust.Tarmizi As Shidiq, S.E, M.Ag selaku ketua STMIK Antar Bangsa.

Rapat kerja ini diadakan guna melakukan perencanaan kegiatan, baik itu promosi dan kegiatan akademik selama 1 tahun ke depan  serta menjadi momen mempererat silaturahmi dan kekompakan. Dalam agenda ini semua bagian memaparkan rencana kegiatan..

“Semoga program ini tidak berseberangan dengan program di tahun tahun sebelumnya, sehingga teman-teman hanya tinggal melaksanakan timeline yang dijalankan” ujar Ketua STMIK Antar Bangsa.

Setiap bidang bergantian memaparkan program kerjanya masing-masing. Diawali oleh Bidang Kesekretariatan yang disampaikan oleh Syarifuddin, M.Kom selaku Kepala Kesekretariatan. Salah satu pemaparan beliau di satu tahun ke depan ialah kerapihan administrasi serta dokumen. Sebagaimana tagline nya yaitu Kampus IT nya Daarul Qur’an, pria yang juga berprofesi sebagai staf pengajar di Antar Bangsa ini juga memfokuskan tata kelola di teknologi informasi, pemaparan yang terkait dengan bidang kesekertariatan serta filling document.

Pemaparan selanjutnya dilakukan oleh  Mulyadi, S.E.I selaku Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan HRD. Beliau memiliki visi dan misi salah satu nya untuk kualitas staf di kampus STMIK bisa berdaya saing secara kompetensi, terintegtrasi nya sistem keuangan dengan sistem informasi.

Ust.Annur Fajri Ph.D selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan bergiliran memaparkan rencana bagiannya selama satu ke depan.. Doktor lulusan Malaysia ini membagi program kerjanya menjadi Internal dan Eksternal untuk satu tahun program kerja kedepan dengan tentunya melibatkan mahasiswa di kampus STMIK Antar Bangsa.

Pemaparan program kerja ditunda dengan sholat dan makan siang dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Wakil Ketua I Ibu Kusuma, M.M, M.Kom memaparkan rencana kerja yang menjadi andalannya. Diantaranya persiapan wisuda dan orientasi akademik (ormik) yang akan diselenggarakan tahun ini.

Sistem pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan salah satu dari program kerja yang dipaparkan oleh Kepala Program Studi Tekhnik Informatika Bapak Muchlis, M.Kom, Dilanjutkan oleh oleh Bapak Lukman Nulhakim M,Kom, beliau menjelaskan bagaimana program kerjanya ditengah pandemi. Pria yang menggemari sepakbola ini pun menuturkan berbagai kegiatan yang sudah dan akan dilakukan seperti workshop SPMI di Jatinangor, Bandung guna memperoleh sertifikat dan beberapa seminar yang sudah di hadiri. Pengembangan lab, pengembangan platform digital menjadi program andalan dari Program Studi  Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa untuk Tahun Ajaran 2020/2021 kedepan ini.

Pemaparan dari tim marketing menjadi punggawa dari rapat kerja tahun ini. Mas Irfan menjelaskan bagaimana rencana strategis secara online, baik di sosial media maupun platform lain nya untuk meningkatkan traffic pengunjung dan pembuatan konten.  Selanjutnya diwakili oleh Saeful Bahri dan Hilmy Rachmatullah, menjelaskan bagaimana strategi kedepan agar kegiatan marketing efektif efisien, serta service excellence yang akan membuat para tamu baik walk in maupun online akan merasa nyaman hingga akhirnya berkuliah di STMIK ANtar Bangsa, Kampus IT nya Daarul Qur’an.