Home Blog Page 35

Mahasiswi STMIK Antar Bangsa Raih Medali Emas di Ajang Kompetisi Sains Indonesia

Masa-masa pandemi seperti ini tidak menyurutkan keinginan mahasiswa/i Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa untuk terus meningkatkan prestasi, terlebih lagi dalam meningkatkan softskill melalui ajang kompetisi. Seperti halnya dengan mahasiswi yang bernama Dwi Ayu Nouvalina, perempuan berdarah Jawa ini telah menggandeng medali emas pada ajang Kompetisi Sains Indonesia yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) pada Minggu, 14 Februari 2021.

Lomba yang digelar secara daring itu diikuti oleh 1671 mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Indonesia. Tak terkecuali dari kampus STMIK Antar Bangsa Daarul Qur’an.

Dalam surat pengantarnya, Fahruroji selaku Direktur Utama POSI menyampaikan bahwa kompetisi ini digelar dengan maksud untuk memfasilitasi mahasiswa se-Indonesia dalam rangka mengembangkan kapasitas diri dan kompetensi secara mendalam pada setiap diri mahasiswa.

Olimpiade Kompetisi Sains Indonesia (KSI) adalah sebuah event kompetisi yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) dengan tujuan untuk memfasilitasi mahasiswa untuk berprestasi dan menjadi sarana evaluasi kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas diri dan kompetensi secara mendalam,” tulis Fahruroji dalam surat pengantarnya.

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa kompetisi ini dibuat sebagai media pendorong bagi mahasiswa untuk selalu melakukan usaha pendidikan di tengah pandemi.

“Kompetisi ini pun dibuat untuk mendorong mahasiswa tetap berupaya melakukan usaha pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Diupayakan dengan adanya kompetisi berbasis ujian online ini (CBT), para mahasiswa tetap dapat belajar dan berprestasi di tengah kondisi pandemi ini,” lanjut Fahruroji.

Dalam lomba tingkat nasional ini, mahasiswi yang kerap disapa Yuna itu meraih skor sebesar 280 poin dalam ajang lomba Bahasa Inggris. Ia menuturkan bahwa ini adalah sebagai media untuk mengukur kemampuan ia dalam mengikuti olimpiade tingkat nasional.

“Cerita awal ikut lomba ini karena sebelumnya saya pernah ikut lomba yang sejenis yaitu Olimpiade Bahasa Inggris Tingkat S1 dan S2 Nasional di bulan Desember 2020 dan alhamdulillah berkesempatan untuk diberi rezeki memperoleh medali perak. Jadi, saya ingin mencoba sekali lagi untuk mengikuti perlombaan Bahasa Inggris untuk menguji sudah sejauh mana peningkatan saya sejak waktu itu,” ungkap Yuna saat dihubungi pada hari Rabu (17/2).

Tidak hanya itu, mahasiswi prodi Sistem Informasi ini menuturkan motivasinya dalam meraih berbagai prestasi yang ia ikuti selama ini.

“Motivasi saya yang pertama adalah orangtua. Saya tau bahwa saya sebagai anak gak akan bisa membalas jasa orangtua, tapi saya ingin setidaknya bisa membanggakan orangtua. Kedua adalah saya ingin sebisa mungkin mengukir banyak prestasi selagi masih muda dan sehat karena saya tipe orang yang tidak suka membuang-buang waktu untuk hal yang kurang bermanfaat. Jadi sebisa mungkin saya memanfaatkan waktu saya untuk belajar,” ungkap Yuna.

Untuk meraih setiap impian dan cita-cita, Yuna menyampaikan pesannya untuk para mahasiswa/i STMIK Antar Bangsa agar bisa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin.

“Pesan saya untuk mahasiswa/i STMIK Antar Bangsa adalah utamakan Allah di segala situasi dan gunakan waktu kalian sebaik mungkin karena ia tak akan bisa diulang kembali. Perbanyak syukur, belajar dengan sungguh-sungguh, dan buatlah diri kalian di masa depan bangga dengan diri kalian di masa sekarang. Karena sejatinya Allah akan ada bersama orang yang mau berusaha, berdoa, dan berserah diri kepada-Nya,” tutup Yuna.

Harapan ke depannya semoga banyak mahasiswa/i STMIK Antar Bangsa yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Sehingga akan banyak bibit-bibit muda yang lahir dan membesarkan nama STMIK Antar Bangsa untuk dapat ikut andil dalam berkontribusi mencerdaskan bangsa.

Penulis: Farhan Ramadhan

Mahasiswa STMIK Antar Bangsa Salurkan Donasi Untuk Masyarakat Terdampak Bencana

Beberapa organisasi mahasiswa yang terdiri dari LDK (Lembaga Dakwah Kampus), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Himti, Himsi, serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STMIK Antar Bangsa berkolaborasi menyalurkan bantuan donasi kepada masyarakat terdampak bencana di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.  Bantuan yang disalurkan melalui PPPA Daarul Qur’an itu berupa bantuan pakaian layak pakai dan uang tunai sebesar Rp. 1.229.000.

Penyaluran donasi secara simbolis ini dilakukan secara offliine di kantor PPPA Daarul Qur’an dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pada penyaluran donasi ini turut dihadiri pula oleh ustadz Nayo selaku koordinator bantuan bencana PPPA Daarul Qur’an.

Ustadz Nayo menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, berbagai bencana yang terjadi di Indonesia membuat banyak masyarakat yang terdampak dan membutuhkan uluran tangan dari berbagai elemen masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi adanya bantuan dari teman-teman mahasiswa STMIK AB. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk saudara-saudara kita yang ada di sana,” kata Nayo.

Pada kesempatan yang sama, Irfan Maulana selaku Ketua LDK Abror dan mewakili mahasiswa STMIK Antar Bangsa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para donatur atas bantuan yang diberikan.

“Saya selaku Ketua LDK Abror dan mewakili teman-teman LDK, BEM, UKM, dan Himpunan kampus STMIK Antar Bangsa ingin mengucapkan banyak-banyak rasa terima kasih kepada seluruh donatur yang sangat luar biasa yang menyisihkan sebagian hartanya, baik itu berupa uang maupun pakaian layak pakai untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana di daerah Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat,” ungkap Irfan.

Ia juga sangat mengucapkan rasa terima kasihnya kepada lembaga PPPA Daarul Qur’an yang sudah menjadi jembatan penyaluran dari donasi ini.

“Kami juga ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada PPPA Daarul Qur’an yang pada kegiatan ini telah bekerja sama dengan kami untuk menyalurkan donasi-donasi yang telah kami kumpulkan kurang lebih selama satu bulan untuk dikirim ke lokasi bencana. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikan kita semua dan menggantinya dengan pahala untuk kita semua, aamiin,” tutup Irfan.

Harapannya dengan diadakan kerja sama ini, membuat mahasiswa STMIK AB dan PPPA Daarul Qur’an untuk terus bersinergi bersama di garda terdepan dalam membantu masyarakat.

Penulis: Farhan Ramadhan

Terbiasa Menulis, Mahasiswi STMIK Antar Bangsa Terbitkan Dua Buku

Tak ada usaha yang mengkhianati hasil. Kata-kata itu sangatlah cocok disandingkan dengan perjalanan panjang Hayatunisa, mahasiswi semester enam program studi Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa. Kebiasaannya menulis menghasilkan dua buku berjudul “Eurasia” dan “Merangkum Asa dan Cita” pada Januari 2021.

Perempuan yang akrab disapa Hayya ini mengaku kebiasaan menulisnya dimulai sejak ia kecil. Berawal dari kegemarannya menulis diary, puisi, dan cerpen membawa ia terus berlatih dalam menekuni dunia kepenulisan sejak kecil. Tapi rasa malu yang hinggap dalam dirinya saat itu membuat ia tak berani untuk mengangkat tulisannya ke publik.

“Dari kecil suka nulis diary, puisi, dan cerpen, tapi gak pernah dipublish, karena malu. Tulis buang, tulis buang. Gak pernah kepikiran buat jadi penulis,” ucap Hayya saat membicarakan awal perjalanan menulisnya.

Namun, hobinya yang selama ini ia jalani harus tersendak ketika jalan hidup membuatnya harus memilih bekerja terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Awal muncul keinginan nulis itu karena ga ada kerjaan. Dulu itu sibuk kerja dan kuliah. Berangkat pagi, pulang malam langsung istirahat. Karena dulu pikirannya kerja, kerja, kerja mulu,” ujar ia.

Perempuan berdarah Lampung itu mengungkapkan kisah perjalanannya ketika ia mulai fokus kembali menggeluti dunia kepenulisan.

“Mungkin kalau aku masih kerja, aku gak mungkin jadi penulis dan ngajak teman-teman untuk nulis. Tapi ternyata Allah punya rencana lain, Allah pengen aku diam di rumah, nemuin bakat, dan memberi peluang untuk aku bisa bermanfaat pada ummat,” ucap ia.

Mahasiswi yang aktif sebagai Ketua Komunitas Pena Berkah Berbagi ini membagikan motivasinya untuk selalu produktif dalam menekuni hobi tulis-menulis.

“Motivasi aku menulis itu untuk mengubah peradaban. Aku ingin dan berharap tulisanku dapat mengubah diriku pribadi dan pembaca untuk menjadi lebih baik. Menurutku tulisan adalah salah satu jalan dakwah. Anggap saja dengan menulis kita sedang mempersiapkan bekal hidup setelah hidup,” ungkapnya.

Ia juga melanjutkan bahwa tulisan yang ditulis sepenuh hati akan sampai ke hati setiap pembacanya.

“Tulislah dengan sepenuh hati, karena tulisan dari hati akan sampai ke hati,” tutupnya.

Kini semangat menulisnya terus tercurah lewat judul buku yang sedang ia garap yakni “Rahasia Sang Maha Cinta.”

Oleh: Farhan Ramadhan

Artikel ini sudah dimuat di: https://kumparan.com/cerita-santri/terbiasa-menulis-mahasiswi-stmik-antar-bangsa-terbitkan-dua-buku-1v839NcqVXE/full

Pelantikan dan Serah Terima Amanah di Lingkungan STMIK Antar Bangsa

Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa, H. Tarmizi Asshidiq, S.E., M.Ag., telah melakukan pelantikan dan serah terima amanah di lingkungan kampus STMIK Antar Bangsa. Pelantikan 5 pejabat baru ini berlangsung di Aula kampus lantai 3, Rabu, 27 Januari 2021.

Pelantikan secara tatap muka ini diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan ditayangkan pula secara langsung melalui aplikasi Zoom.

Ustadz Tarmizi dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik serta ucapan terima kasih kepada seluruh pejabat lama yang telah menyelesaikan masa jabatannya.

Sambutan Ketua STMIK Antar Bangsa

Orang nomor satu di STMIK Antar Bangsa ini mengungkapkan, target STMIK AB pada tahun 2021 adalah menjadi kampus yang dapat Go Nasional dan Go Internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut terdapat beberapa hal yang harus diantisipasi, khususnya oleh Kepala Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LP2M).

“Bagaimana mahasiswa-mahasiswa itu bisa sampai tampil di tingkat nasional dan internasional, seminar jurnal juga kita tingkat nasional dan internasional. Tapi butuh beberapa organisasi yang ada di perguruan tinggi itu butuh keseimbangan, maka dibuatlah struktur LP2M, maka pada hari ini kita perkuat sisi itu,” ungkap ustadz Tarmizi.

Sementara itu, beliau juga berpesan kepada seluruh Sumber Daya Insani (SDI) STMIK AB dalam menata regulasi untuk kepentingan kampus. Dalam mendukung hal itu, beliau menyampaikan pula agar kampus STMIK AB menjadi sekolah tinggi pengkaderan IT nya Daarul Qur’an.

“Maka kita mulai dari sekarang, bagaimana STMIK Antar Bangsa sebagai sekolah kader IT nya Daarul Qur’an dan IT nya Indonesia,” lanjut beliau.

Kepada Kaprodi SI yang terpilih, beliau berpesan untuk fokus pada penguatan akreditasi, dan bekerja sama dengan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI). Harapannya agar di tahun 2021 ini STMIK Antar Bangsa memiliki akreditasi yang memuaskan.

Pembacaan Ikrar Amanah oleh Ketua STMIK Antar Bangsa

Adapun daftar nama yang dilantik pada hari Rabu, 27 Januari 2021 meliputi:

  1. Mohammad Bisyri, M.Pd., sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI)
  2. Lukman Nulhakim, M.Kom., sebagai Kepala Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LP2M)
  3. Saepul Bahri, S,Sos., sebagai Sekretaris Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LP2M)
  4. Muhammad Hilmy Rachmatullah, S.Ikom., sebagai Kepala Marketing
  5. Firdha Aprilyani, M.Kom., sebagai KaProdi Sistem Informasi

Semoga dengan diselenggarakannya Serah Terima Amanah ini akan menjadi semangat baru bagi STMIK Antar Bangsa untuk menjadi kampus yang dapat Go Nasional dan Go Internasional.

Penulis: Farhan Ramadhan

Mahasiswa STMIK Antar Bangsa Ziarah ke Makam Syekh Ali Jaber

Memasuki akhir pekan, mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Antar Bangsa (STMIK AB) berziarah ke makam Syekh Ali Jaber, Minggu pagi (24/1/2020) di komplek pemakaman keluarga, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Rombongan berjumlah 20 orang itu juga didampingi oleh Ketua STMIK AB, Ustadz Tarmizi Aszhidiq beserta sang istri, Ustadzah Maryati.

Di hadapan makam Syekh Ali, mereka memanjatkan doa sekaligus menabur bunga. Selain itu, mereka juga berziarah ke makam-makam di sekitar komplek pemakaman tersebut, di antaranya ke makam ayah dan ibu kandung KH Yusuf Mansur, Umi Umrifi’ah (Uum) dan Ayah Abduh serta makam dari keluarga Pimpinan Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, Kyai Ahmad Jamil.

Kedatangan mahasiswa STMIK AB untuk berziarah ke makam Syekh Ali menyusul kedatangan beberapa tokoh nasional, seperti Menko-KP, Muhadjir Efendy dan Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia yang juga pernah mejabat sebagai Wakapolri, Komjen pol. Syafruddin.

Seperti diketahui, sejak wafatnya Syekh Ali Jaber, 14 Januari lalu, para peziarah terus berdatangan untuk mendoakan beliau. Tentu ini menjadi keberkahan pula untuk keluarga besar Daarul Qur’an. Sebagai kampus IT-nya Daarul Qur’an, STMIK AB juga tak ingin ketinggalan mendoakan sosok ulama asal Madinah itu. Mereka juga memiliki tekad untuk melanjutkan dakwah Syekh Ali sebagai penerus bangsa dengan keahlian di bidang teknologi yang mereka kuasai.

Ketua STMIK Antar Bangsa Kukuhkan Anggota Baru BEM Secara Online

Prosesi pengukuhan anggota baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun ini berjalan tak seperti biasanya. Karena pandemi, untuk pertama kalinya pengukuhan sebanyak 4 mahasiswa baru dilakukan secara daring atau online.

Acara yang berlangsung pada hari Minggu, 27 Desember 2020 itu dihadiri oleh pengurus BEM masa periode 2019/2021, serta hadir pula Ketua STMIK Antar Bangsa, ustadz Tarmizi Ashidiq, S.E., M.Ag, Wakil Ketua I Bidang Kurikulum, ibu Kusuma Hati, M.Kom, dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, ustadz Annur Fajri, Ph.D.

Acara yang berlangsung kurang lebih 60 menit itu mengangkat tema “Meniti Langkah Baru, 1 Tujuan”. Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa yakni Dika Aryana mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru yang telah bergabung bersama BEM.

“Selamat mengemban amanah di sisa periode sekarang. Semoga amanah yang kita emban sama-sama bisa menjadi pahala jariyah untuk kita,” ungkap Dika.

Mahasiswa semester 5 itu mengutip ceramah dari ustadz Hanan Attaki terkait keutamaan niat.

“Lelahnya itu sementara, tapi kalo karena kita lelah pahala juga insya Allah bakal selamanya,” tutup Dika.

Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Kurikulum, ibu Kusuma Hati, M.Kom, menyampaikan bahwa anggota baru harus mengetahui tujuan yang sudah dicetuskan oleh anggota BEM sebelumnya.

“Anda harus sudah bisa memahami tujuan yang sudah dicetuskan oleh anggota BEM sebelumnya bahwa Anda siap bergandeng tangan, bahwa Anda siap bersama-sama berjuang untuk mengharumkan nama STMIK Antar Bangsa,” ujar beliau.

Pada kesempatan lainnya, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, ustadz Annur Fajri, Ph.D, mengungkapkan bahwa setiap anggota siap untuk memimpin dan dipimpin.

“Kita menganut yang namanya siap memimpin dan siap dipimpin. Ini slogan yang selalu kita sampaikan kepada seluruh teman-teman terpilih untuk menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Antar Bangsa, dimana teman-teman akan mengurus, akan memimpin kampus kita ini, khususnya dalam kegiatan kemahasiswaan. Maka amanah yang diberikan ini agar kita laksanakan dengan sebaik mungkin,” ucap ustadz Fajri.

Ketua STMIK Antar Bangsa, ustadz Tarmizi Asshidiq, S.E, M.Ag, mengatakan bahwa setiap anggota harus bisa bersyukur dapat ikut andil dalam organisasi BEM.

“Buat mahasiswa-mahasiswa yang sekarang duduk di organisasi BEM maka ia harus bersyukur, karena di sinilah bagaimana Anda bisa secara real, secara teknis, secara operasional di lapangan, Anda bisa langsung mengimplementasikan apa yang Anda dapat di dunia kampus,” ucap beliau.

Dan beliau melanjutkan bahwa organisasi dapat membentuk pribadi yang memiliki pola pikir secara dewasa.

“Karena organisasi itu akan mengajarkan Anda bagaimana Anda berpikir secara dewasa. Di situlah Anda dapat belajar bagaimana mengelola permasalahan, bagaimana Anda bisa belajar memimpin diskusi, bagaimana bermusyawarah, bagaimana memutuskan keputusan-keputusan bersama, bagaimana menghilangkan ego, bagaimana membangun kebersamaan.

Lebih lanjut lagi, ustadz Tarmizi mengatakan bahwa akan ada perbedaan antara mahasiswa yang mengikuti organisasi dengan yang tidak mengikuti organisasi.

Penulis: Farhan Ramadhan

Kali Pertama, HIMSI Kukuhkan Anggota Baru Secara Online

Prosesi pengukuhan anggota baru Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (Himsi) tahun ini berjalan tak seperti biasanya. Karena pandemi, untuk pertama kalinya pengukuhan sebanyak 10 mahasiswa baru dilakukan secara daring atau online.

Acara yang berlangsung pada hari Minggu, 20 Desember 2020 itu dihadiri oleh pengurus Himsi masa periode 2019/2021, serta hadir pula Kaprodi Sistem Informasi, Bapak Lukmanul Hakim, M.Kom,.

Acara yang berlangsung kurang lebih 120 menit itu mengangkat tema “Optimalisasi Kualitas, Loyalitas, dan Solidaritas Terhadap Himsi”. Dalam sambutannya, Ketua Himsi yakni Ricky Romansyah mengungkapkan agar setiap pengurus Himsi khususnya anggota baru agar dapat solid, bertanggung jawab, serta dapat saling bahu-membahu untuk menciptakan Himsi yang harmonis.

“Perlu diketahui dengan diadakan pengukuhan ini, saya sangat berharap nantinya bakal tercipta tim yang solid, yang mengerti dan paham akan tanggung jawabnya masing-masing dan bahu-membahu, tolong-menolong, supaya tercipta keharmonisan antar anggota,” ungkap Ricky.

Sementara itu Kaprodi SI, Bapak Lukmanul Hakim, M.Kom, menyampaikan akan kondisi tahun ini yang belum mendukung untuk diadakannya pengukuhan secara offline.

“Biasanya Himsi selalu mengadakan kegiatan-kegiatan termasuk kegiatan ini. Biasanya kita menyebutnya makrab (malam keakraban). Tapi untuk tahun ini, kita semuanya serba online karena kondisi yang saat ini belum kondusif,” ucapnya.

Beliau juga menambahkan agar pengurus Himsi bisa ikut andil dan aktif dalam organisasi ini.

“Beberapa kemarin sudah ada yang jalan pembelajaran secara online; coding, design, dan sebagainya. Nah untuk itu, kalau bisa jangan sampai putus program kerja kita. Nanti teman-teman harus ikut andil, aktif dalam Himpunan Mahasiswa SI. Jadi jangan sampai abis pengukuhan hilang gitu aja, ini yang banyak terjadi,” lanjutnya.

Pak Lukmanul Hakim juga memberikan pesan dan semangat untuk seluruh pengurus Himsi agar tetap melanjutkan perjuangan Himsi untuk menjadi lebih baik.

Penulis: Farhan Ramadhan

Zakia Mawarni, Mahasiswa STMIK Antar Bangsa Raih Juara 2 Pidato Bahasa Jepang Tingkat Nasional

Prestasi demi prestasi ditorehkan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa. Banyaknya waktu luang selama belajar dari rumah dimanfaatkan mahasiswa STMIK AB dalam mengasah kemampuan mereka, baik itu dalam bidang prestasi akademik maupun prestasi non-akademik. Dalam bulan ini tercatat prestasi tingkat Nasional yang ditorehkan oleh mahasiswa STMIK Antar Bangsa.

Zakia Mawarni, mahasiswa semester 3 program studi Teknik Informatika STMIK Antar Bangsa menjadi juara 2 tingkat nasional pada ajang lomba bergengsi Pidato 5 Bahasa Asing yang digelar oleh Lembaga Bahasa Universitas Pancasila (LBUP) secara daring (online).

Lomba yang mengangkat tema “Pengamalan Pancasila di Era Millenial” itu diikuti oleh lebih dari 20 perguruan tinggi. Tidak hanya itu, di forum zoom, panitia mengungkapkan bahwa total peserta yang mengikuti lomba ini sebanyak 300 lebih peserta dari berbagai kampus yang ada di Indonesia.

Lomba pidato tingkat nasional ini merupakan rangkaian acara peringatan HUT Universitas Pancasila ke-54 yang diinisiasi oleh Lembaga Bahasa Universitas Pancasila (LBUP).

Dalam lomba tingkat nasional ini, Zakia Mawarni menyampaikan isi pidato bahasa Jepangnya yang lebih menekankan generasi muda agar dapat memperbaiki moral, menanamkan moral, dan agar generasi muda Indonesia dapat berpikir visioner ke depannya.

Dalam lomba ini juga, perempuan yang akrab disapa Mawar itu meraih nilai sebesar 557 dalam Lomba Pidato Bahasa Jepang.

Saat dihubungi oleh tim sosmed STMIK Antar Bangsa, Ia menuturkan bahwa ia sangat senang dan bangga bisa meraih juara ini.

“Yang pastinya senang, apalagi saya menang di luar dugaan. Alhamdulillah, semua itu gak ada yang gak mungkin kalo Allah Yang Maha Kuasa,” ucap ia.

Tidak hanya memberikan kesan saja, mahasiswa asal Tangerang ini menyampaikan pesan untuk para mahasiswa STMIK Antar Bangsa.

“Buat kalian, cari motivasi kalian, biar kalian bisa menunjukkan bakat yang ada di dalam diri kalian,” tutupnya.

Harapan ke depannya semoga banyak mahasiswa STMIK Antar Bangsa yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Sehingga harapannya akan banyak bibit-bibit muda yang akan membesarkan nama STMIK Antar Bangsa untuk dapat ikut andil dalam berkontribusi mencerdaskan bangsa.

Penulis: Farhan Ramadhan

Tiga Mahasiswa STMIK Antar Bangsa Raih Juara 1 Dalam Ajang Quis Cerdas Cermat Pilkada 2020

 

Masa-masa pandemi seperti saat ini tidak menyurutkan keinginan dan semangat mahasiswa untuk selalu berprestasi, terlebih lagi dalam meningkatkan softskill melalui ajang kompetisi. Seperti halnya dengan tiga mahasiswa STMIK Antar Bangsa yakni; Safira Salsabilla, Dika Aryana, dan Farhan Ramadhan yang telah menjuarai Quis Cerdas Cermat Pilkada 2020 yang diselenggarakan oleh salah satu televisi nasional.

Acara yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 27/11/2020 itu diikuti oleh sembilan peserta dari tiga kampus yang berbeda. Serta dipandu oleh dua host dan dua juri.

Safira Salsabilla, mahasiswa Teknik Informatika itu menceritakan bahwa ia tidak terbayang sebelumnya bisa memenangkan quis ini.

“Gak kepikiran buat menang sih awalnya, mikirnya cuma kaya ya udahlah maju kasih sebisanya. Karena sejujurnya basic di dunia politik ataupun sejarah budaya lainnya itu bener-bener minim banget dan baru mulai belajar ya di hari-hari mendekati lomba,” tuturnya saat dihubungi pada hari Sabtu (28/11).

Tidak hanya itu, mahasiswa asal Padang ini menuturkan kebahagiaannya ketika ia dan timnya menjuarai ajang quis.

“Bersyukurnya Fira tuh, tim ini solid banget dan gak neko-neko harus menang.  Kalau kita kasih yang terbaik apapun hasilnya pasti juga yang terbaik. Alhamdulillah, Allah berarti bilang kalau yang terbaik buat kita itu Menang. Yang bikin Fira bahagia gak cuma karna kita menang dan dapet reward. Tapi orang-orang disekitar kita bisa ikutan seneng itu yang lebih bikin bahagia, ucapnya.

Begitu pula dengan mahasiswa Sistem Informasi, Dika Aryana juga menceritakan pengalaman ia dan timnya ketika mendapatkan gelar juara.

“Ya Alhamdulillah, berkat kuasaNya juga, dan atas dasar kerjasama team bisa juara di lomba episode ini. Sesuai yel yel si “maju bersama 1 tujuan ” yaa tujuannya juara hehe, tapi ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu buat nama kampus harum dan bisa katakan bahwa kampus ini ada loh, prestasinya ada juga loh,” ucapnya.

Harapan ke depannya semoga banyak mahasiswa STMIK Antar Bangsa yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Sehingga harapannya akan banyak bibit-bibit muda yang akan membesarkan nama STMIK Antar Bangsa untuk ikut andil dalam berkontribusi mencerdaskan bangsa.

Penulis: Farhan Ramadhan

Wisuda Keyakinan

Kemarin, Kamis 3 Desember 2020, menjadi hari kebanggaan bagi anak-anak saya di STMIK Antar Bangsa. Karena apa? Karena mereka menjalani wisuda yang menjadi tanda kelulusan menempuh program studi strata 1. Saya mendoakan kepada para wisudawan agar momen kelulusan ini bukan menjadi ujung dari pencarian ilmu tapi menjadi pembuka untuk meraih ilmu-ilmu lainnya yang lebih luas.

Di momen bahagia kemarin saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ustad Tarmizi, ustad Sani dan Ustad Jamil yang telah mengawal pendidikan anak-anak saya di mana saja berada. Dari mulai pendidikan dini hingga perguruan tinggi. Juga kepada para dosen yang dengan sabar dalam keseharian tetap memberikan ilmu-ilmu terbaiknya kepada para mahasiswa. Terlebih di era pandemi saat ini yang membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih sulit lagi.

Saya kemarin memang tidak bisa hadir. Tapi dengan bantuan teknologi saya bisa menyapa para wisudawan sekaligus memberi pesan kepada mereka. Lalu apa pesan saya kepada 32 wisudawan kemarin?

Para wisudawan STMIK Antar Bangsa berpose bersama

Saya berpesan jangan sampai setelah di wisuda tidak punya keyakinan. Ada nih orang yang biasa saja, bahkan lulus SD pun tidak. Seperti Mas Gatot, orang Purwokerto, tidak lulus SD tapi keyakinannya jangan-jangan di atas yang lulusan S1. Suatu hari nih dia dagang di luar pasar bukan di dalamnya. Lalu dia punya keyakinan, nanti saya bisa dagang di dalam, saya bisa sewa itu kios di dalam. Keren, kan?

Sampai akhirnya Allah mengabulkan keyakinannya. Ia bisa masuk ke dalam pasar. Lalu ia bilang apa coba? Ia dengan keyakinannya bilang, “nanti pasar ini bisa punya saya”

Maka saya yakin, para mahasiswa yang diwisuda kemarin jika punya keyakinan seperti Mas Gatot maka keberhasilannya akan lebih. Kan, banyak nih para lulusan perguruan tinggi yang begitu lulus lalu bingung mau ke mana? Mau kerja apa? Ada keraguan apakah bisa dengan cepat masuk dunia kerja?

Pokoknya bismillah. Saya mahasiswa-mahasiswi STMIK Antar Bangsa, saya alumni STMIK Antar Bangsa, Insya Allah bisa sukses, bakal menang dan insya Allah bisa jaya, bisa nyenengin orang tua. Mesti begitu, mesti yakin. Orang kita punya Allah kok.

Begitu pesan saya, yang pertama kita yakin ada Allah swt, lalu perbanyak doa dan shalawat, terakhir lengkapi dengan sedekah biar makin top.

Jangan sampai kita menjadi orang yang punya banyak ilmu dan wawasan luas tapi keyakinan tidak punya. Saya yakin anak-anak saya di STMIK Antar Bangsa, Insya Allah punya keyakinan yang sama bahkan lebih dari Mas Gatot.

Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Insya Allah, kita semua disayangi oleh Allah swt.