Masa-masa pandemi seperti ini tidak menyurutkan keinginan mahasiswa/i Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa untuk terus meningkatkan prestasi, terlebih lagi dalam meningkatkan softskill melalui ajang kompetisi. Seperti halnya dengan mahasiswi yang bernama Dwi Ayu Nouvalina, perempuan berdarah Jawa ini telah menggandeng medali emas pada ajang Kompetisi Sains Indonesia yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) pada Minggu, 14 Februari 2021.
Lomba yang digelar secara daring itu diikuti oleh 1671 mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Indonesia. Tak terkecuali dari kampus STMIK Antar Bangsa Daarul Qur’an.
Dalam surat pengantarnya, Fahruroji selaku Direktur Utama POSI menyampaikan bahwa kompetisi ini digelar dengan maksud untuk memfasilitasi mahasiswa se-Indonesia dalam rangka mengembangkan kapasitas diri dan kompetensi secara mendalam pada setiap diri mahasiswa.
“Olimpiade Kompetisi Sains Indonesia (KSI) adalah sebuah event kompetisi yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) dengan tujuan untuk memfasilitasi mahasiswa untuk berprestasi dan menjadi sarana evaluasi kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas diri dan kompetensi secara mendalam,” tulis Fahruroji dalam surat pengantarnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa kompetisi ini dibuat sebagai media pendorong bagi mahasiswa untuk selalu melakukan usaha pendidikan di tengah pandemi.
“Kompetisi ini pun dibuat untuk mendorong mahasiswa tetap berupaya melakukan usaha pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Diupayakan dengan adanya kompetisi berbasis ujian online ini (CBT), para mahasiswa tetap dapat belajar dan berprestasi di tengah kondisi pandemi ini,” lanjut Fahruroji.
Dalam lomba tingkat nasional ini, mahasiswi yang kerap disapa Yuna itu meraih skor sebesar 280 poin dalam ajang lomba Bahasa Inggris. Ia menuturkan bahwa ini adalah sebagai media untuk mengukur kemampuan ia dalam mengikuti olimpiade tingkat nasional.
“Cerita awal ikut lomba ini karena sebelumnya saya pernah ikut lomba yang sejenis yaitu Olimpiade Bahasa Inggris Tingkat S1 dan S2 Nasional di bulan Desember 2020 dan alhamdulillah berkesempatan untuk diberi rezeki memperoleh medali perak. Jadi, saya ingin mencoba sekali lagi untuk mengikuti perlombaan Bahasa Inggris untuk menguji sudah sejauh mana peningkatan saya sejak waktu itu,” ungkap Yuna saat dihubungi pada hari Rabu (17/2).
Tidak hanya itu, mahasiswi prodi Sistem Informasi ini menuturkan motivasinya dalam meraih berbagai prestasi yang ia ikuti selama ini.
“Motivasi saya yang pertama adalah orangtua. Saya tau bahwa saya sebagai anak gak akan bisa membalas jasa orangtua, tapi saya ingin setidaknya bisa membanggakan orangtua. Kedua adalah saya ingin sebisa mungkin mengukir banyak prestasi selagi masih muda dan sehat karena saya tipe orang yang tidak suka membuang-buang waktu untuk hal yang kurang bermanfaat. Jadi sebisa mungkin saya memanfaatkan waktu saya untuk belajar,” ungkap Yuna.
Untuk meraih setiap impian dan cita-cita, Yuna menyampaikan pesannya untuk para mahasiswa/i STMIK Antar Bangsa agar bisa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin.
“Pesan saya untuk mahasiswa/i STMIK Antar Bangsa adalah utamakan Allah di segala situasi dan gunakan waktu kalian sebaik mungkin karena ia tak akan bisa diulang kembali. Perbanyak syukur, belajar dengan sungguh-sungguh, dan buatlah diri kalian di masa depan bangga dengan diri kalian di masa sekarang. Karena sejatinya Allah akan ada bersama orang yang mau berusaha, berdoa, dan berserah diri kepada-Nya,” tutup Yuna.
Harapan ke depannya semoga banyak mahasiswa/i STMIK Antar Bangsa yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Sehingga akan banyak bibit-bibit muda yang lahir dan membesarkan nama STMIK Antar Bangsa untuk dapat ikut andil dalam berkontribusi mencerdaskan bangsa.
Penulis: Farhan Ramadhan